MALANG, Tugujatim.id – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Kota Malang dan Universitas Gajayana (Uniga) menjalin kerja sama untuk mewujudkan harmoninasi pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian masyarakat. Kegiatan Lesbumi Kota Malang dan Uniga ini digelar di Aula MM Pascasarjana, Rabu (31/05/2023).
Acara ini juga dihadiri Ketua LPPM Universitas Gajayana Dr Sugeng Mulyono dan Ketua Lesbumi Kota Malang Fathul H. Panatapraja. Selain itu, juga menghadirkan narasumber dosen FIB Universitas Brawijaya (UB) Muhammad Fathoni Rahman MPd dan dosen Universitas Gajayana Malang Risa Juliadilla MPsi.
Ketua LPPM Universitas Gajayana Dr Sugeng Mulyono pun menyampaikan teken MoU antara Lesbumi Kota Malang dan Uniga jadi satu langkah strategis untuk mendorong pengembangan pendidikan di lingkungan kampus seiring perkembangan arus informasi yang semakin pesat.

“Ini menjadi langkah strategis bagi universitas dalam menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga eksternal wabil khusus Lesbumi Kota Malang. Tujuannya untuk meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan sekaligus program pengabdian masyarakat,” ujarSugeng.
Senada, Ketua Lesbumi Kota Malang Fathul H. Panatapraja menyebutkan, kegiatan antara Lesbumi Kota Malang dan Uniga ini upaya simbiosis mutualisme dalam kerja-kerja sosial kemasyarakatan. Hal ini menjadikan institusi perguruan tinggi semakin khusyuk dalam pengabdian masyarakat dan menjadikan organisasi (Lesbumi) dapat melakukan visi keumatan yang lebih luas.
“Semoga keduanya nanti dapat menemukan format dalam pengabdian masyarakat dengan bergandengan erat. Selain itu, berperan dalam isu-isu sosial budaya dalam kadar tertentu,” ujar Cak Fathul, sapaan akrabnya.
Dalam acara yang disebut sebagai Lesbumi Sonjo Kampus tersebut, juga ditambah sesi diskusi nalar akademik dan narasi epistemik. Mereka mengangkat tema “Perbincangan Multi Perspektif dalam Membangun Optimisme Zaman”.
Sementara itu, dosen FIB Universitas Brawijaya (UB) Muhammad Fathoni Rahman MPd menyebutkan kemajuan zaman yang serba cepat menuntut generasi muda agar dapat menumbuhkan kesadaran zaman dan kesadaran akar.

“Ya, zaman kian berkembang dan mengalami percepatan. Setidaknya ada dua hal yang perlu ditumbuhkan dari diri setiap generasi muda bahwa kesadaran zaman dan kesadaran akar ini menjadi modal utama,” kata Fathoni.
Sedangkan dosen Universitas Gajayana Malang Risa Juliadilla MPsi menambahkan, etika dasar dan moral turut menjadi modal besar dalam menghadapi kegamangan sosial saat ini.
“Kita hidup di era yang serbamudah, etika dan moral jadi dasar dalam membangun optimisme zaman. Empati dan kepedulian juga harus ditumbuhkan bagi setiap manusia,” tutup Risa dalam acara Lesbumi Kota Malang dan Uniga ini.