GRESIK, Tugujatim.id – Bagi Anda yang ingin sekedar mengetahui berbagai hal tentang pohon siwalan (lontar), maka Lontar Sewu adalah tempat yang pas untuk Anda. Pasalnya, Edu Wisata ini mengajarkan berbagai hal berkaitan dengan pohon siwalan atau lontar. Lokasi wisata berada di Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Wisatawan yang berkunjung ke desa binaan Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini akan dipertunjukkan cara mengolah legen. Menariknya, pertunjukkan itu diawali dari atraksi-atraksi edukatif seperti proses pengambilan legen dan buah siwalan dari atas pohon lontar. Selain itu, juga membatik dengan pewarna dari kulit buah pohon lontar, serta cara membuat kerajinan dari pohon lontar.
Desa Hendrosari sebelumnya merupakan desa yang memiliki pohon siwalan sangat banyak. Berdasarkan data, ada sekitar 3.600 pohon yang dikelola oleh sebanyak 119 petani. Awalnya, banyak pengunjung yang datang ke daerah ini untuk mencari pohon lontar sebagai obat seperti batu ginjal.
Tetapi kemudian, pada tahun 2013 diubah menjadi Edu Wisata yang disebut Lontar Sewu. Nah, di sinilah segala yang berhubungan dengan pohon lontar dipertunjukkan. Mulai dari pembenihan pohon lontar, pengambilan, pengolahan hingga pemasarannya.
Adapun pengolahan buah pohon lontar dilakukan oleh Kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat Desa (KUEMD) yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama Lontar Agung dan Kelompok Usaha Bersama Mahkota Siwalan. KUEMD ini yang bertugas menampung hasil dari seluruh legen dan buah siwalan yang didapatkan oleh para petani.
Dari jumlah 3.600 pohon lontar, ada 1.387 pohon yang dapat menghasilkan legen dan buah siwalan. Setiap tahunnya, para penderes pohon lontar dapat mengumpulkan 868.700 liter legen dari 792 pohon.
Kemudian dari 595 pohon menghasilkan buah siwalan sebanyak 17.850 bungkus (setiap bungkus berisi 10 buah). Sementara itu, beberapa hasil olahan legen dan buah siwalan di antaranya, sari legen, legen buah naga, saus legen, permen legen, brownies siwalan, dan dawet siwalan.
Hasil tani ini yang dikembangkan oleh BUMDesa Lontar Sewu menjadi produk olahan. Aspek-aspek tersebut yang membuat pohon lontar yang ada di Desa Hendrosari sebagai ikon desa dan menjadi salah satu daya tarik wisata.
Wisata Lontar Sewu diprediksi akan terus berkembang seiring turunnya bantuan kemitraan dari pemerintah senilai Rp. 1.311.597.750. Bantuan ini akan dialokasikan untuk sarana dan prasarana, fasilitas inkubasi dan operasional TPKK.
Para wisatawan yang berkunjung juga bisa menikmati hal lain seperti wahana jembatan titian, flying fox, taman bermain anak-anak, café lontar, gazebo, kios-kios BUMDesa, serta telaga yang digunakan sebagai wahana permainan air dan spot memancing.
Saat pandemi Covid-19 menyerang Indonesia, wisata ini juga terdampak. Terlihat jumlah tenaga kerja sebelum pandemi 32 orang, saat pandemi menjadi 7 orang, dan kini sudah kembali membaik menjadi 41 orang.
Termasuk padagang kaki lima saat Covid-19 juga menghilang sama sekali dari 103 orang. Kini mulai ada lagi pedagang kaki lima sebanyak 36 orang.
Sebagai tambahan, Desa Hendrosari adalah salah satu desa dari 22 Desa yang ada di Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik Jawa Timur. Desa ini berjarak 15 kilometer dari ibukota Kabupaten dan 4 kilometer dari Ibu kota Kecamatan. Desa Hendrosari secara administrasi berbatasan dengan sebelah Barat Desa Cerme, sebelah Timur Desa Kepatihan, sebelah Utara Desa, dan sebelah Selatan Desa Boboh.