PASURUAN, Tugujatim.id – Siapa sangka lukisan karya warga Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan ada yang mendunia. Dialah, Alif Sukma Muclisin (25) gadis asal Dusun Gondanglegi, Desa Cangkring Malang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan yang karyanya semakin mendunia. Lukisannya masuk dalam 3 besar nominasi Furukawa Art Award 2024.
Karya Alif Sukma Muclisin berjudul “Perempuan Di Atas Kertas Yang Melengkung”. Karyanya menonjolkan sosok sosok wanita pejuang Indonesia yang akan dipamerkan di ajang pameran seni terbesar Jepang di Furukawa Art Museum, di Kota Nagoya, Jepang.
Lukisan Sukma menggambarkan tiga sosok wanita Indonesia, di antaranya tokoh pejuang emansipasi wanita RA. Kartini, Mbak Yu Sri, perempuan Indonesia yang rela ikut suaminya ke Thailand demi memerdekan negaranya.
“Kemudian ada juga Sarinah, wanita yang jadi pengasuh Presiden Soekarno di masa kecil,” ujar Sukma pada Rabu (26/6).
Lukisan bertema eksperimental ini selain menampilkan sosok wanita pejuang, juga menonjolkan elemen tekstur yang unik. Dia sengaja melukis pada kertas lukis tebal yang berkerut.
“Tekniknya saya beri cairan asam agar kertasnya berkerut,” ungkapnya.
Makna dari kerutan dalam lukisan disamakan dengan kondisi kulit manusia, dimana setiap manusia pada nantinya akan keriput seiring bertambahnya usia.
“Kalau sudah usia, pasti akan ada kerutan. Entah kita tolak atau kita terima pasti akan dialami,” ungkapnya.
Keikutsertaa Sukma dalam ajang Furukawa Art Award 2024, berawal dari coba-coba. Sukma mengaku awalnya mendapat informasi lomba dari salah satu perusahaan start up seni milik orang Jepang di Indonesia.
“Berdasarkan informasi dari perusahaan Missao saya pun mencoba untuk apply form ke Jepang. Ternyata satu negara dibatasi tiga pendaftar,” jelas Sukma.
Sukma pun menjadi pendaftar terakhir dari Indonesia. Setelah pendaftar lain dari Badung, Bali dan Tarakan, Kalimantan Utara
Setelah mengirimkan lukisannya, ternyata karya berjudul “Perempuan Di Atas Kertas Yang Melengkung” mendapatkan apresiasi positif dari dewan juri. Pada penjurian tahap pertama, Sukma lolos 30 besar dunia.
Dia pun harus menjalani sesi wawancara.
Sukma mengaku sempat deg degan. Pasalnya harus menjalani wawancara dengan seniman kenamaan asal Jepang, Takashi Murakami.
“Sempat juga ada kendala bahasa, karena harus dalam bahasa Inggris, dan ada perbedaan pengertian,” ucapnya.
Setelah wawancara, karya lukisan Sukma kembali lolos tahap selanjutnya hingga menembus 5 besar. Dia pun wajib mengirimkan karya lukisan bertema 3 Pejuang wanita Indonesia ini ke Musium Furukawa, Jepang.
“Karyanya sudah saya kirim sejak tanggal 21 Juni lalu setelah pengumuman 3 besar,” imbuhnya.
Sukma mengaku berharap karyanya bisa menjadi inspirasi pemuda maupun pemudi Indonesia agar terus berkarya hingga karyanya diakui di luar negeri.
“Saya gak tau dapat juara apa tidak, karena nanti diambil winner (juara) and runner saja. Tapi mudah-mudahan menang,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Darmadi Sasongko