Majalah Charlie Hebdo Bakal Terbitkan Kembali Kartun Nabi Muhammad

charlie hebdo bakal terbitkan kartun nabi muhammad
Majalah asal Prancis, Charlie Hebdo. (Foto: Amazon)

PRANCIS – Majalah asal Prancis, Charlie Hebdo bakal menerbitkan ulang kartun kontroversial Nabi Muhammad, Rabu (2/9/2020) ini. Keputusan tersebut diambil oleh redaksi media tersebut sebagai tanda dimulainya persidangan para tersangka penembakan di kantor majalah itu di Paris, Prancis, 2015 silam.

Sebagai informasi, kasus teror di kantor majalah Charlie Hebdo pada 7 Januari 2015 silam dilakukan oleh dua bersaudara Said dan Cherif Kouachi. Pada serangan tersebut menyebabkan 12 orang tewas, termasuk di antaranya beberapa kartunis Prancis.

Baca Juga: Bupati Jember: Bakal Sulit Cari Pemimpin Benar jika Mencari Rekom Pilkada Perlu Uang Miliaran

Penerbitan kartun Nabi Muhammad di majalah satir tersebut merupakan pemicu dari penembakan dan pembantaian tersebut.

Menandai dimulainya proses persidangan, Direktur Charlie Hebdo, Laurent Sourisseau, menuliskan pada halaman editorial bahwa dia akan mempublikasikan ulang kartun Nabi Muhammad pada edisi terbaru.

“Kami tidak akan pernah istirahat. Kami tidak akan menyerah,” terang Laurent Sourisseau seperti dilansir dari The Guardian.

Untuk diketahui, meski dua pelaku utama ikut tewas dalam aksi serangan teror tersebut. Sebanyak 14 orang yang diduga merupakan komplotan yang melakukan serangan di kantor Charlie Hebdo Prancis itu bakal segera diadili.

Untuk diketahui, usai penyerangan di Paris pada 7 Januari 2015, beberapa hari setelahnya memicu konflik dan aksi teror lain. Dilansir dari The Daily Beast, setidaknya terdapat 17 korban jiwa usai penyerangan tersebut.

Baca Juga: Mencekam, Aksi Penembakan Terjadi di Gerai Mesin ATM di Kota Malang

Sehari setelah penembakan kantor redaksi Charlie Hebdo, Amedy Coulibaly yang merupakan rekan Cherif Kouachi membunuh polisi perempuan yang tengah melaksanakan tugas rutin mengatur lalu lintas.

Kemudian pada 9 Januari 2015, Coulibaly membunuh 4 orang Yahudi di sebuah supermarket di Paris. Di mana ia juga menyandera beberapa orang lainnya. Coulibaly akhirnya terbunuh oleh serangan polisi yang menyerbu supermarket tersebut.

Pada pembunuhan dan penyanderaan di supermarket tersebut, Coulibaly juga meninggalkan pesan video bahwa ia mengatasnamakan kelompok teror negara Islam.

Atas rangkaian serangan tersebut, 14 orang ditahan dan bakal diadili mulai Rabu (2/9/2020) ini. (gg)