SURABAYA, Tugujatim.id – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur melakukan pengecekan di titik pos penyekatan larangan mudik di Jembatan Suramadu, Sabtu (08/05/2021). Hal ini dilakukan untuk memastikan penyekatan kendaraan dari arah Surabaya menuju Madura berlangsung sesuai mekanisme.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta bersama Pejabat Utama Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko melakukan pengecekan, baik dari kesiapan petugas maupun mekanisme yang dilakukan dalam melakukan penyekatan.
Forkopimda juga secara langsung menempelkan stiker di beberapa badan mobil, truk, maupun bus sebagai tanda, kendaraan yang memiliki pelat nomor luar Surabaya tersebut dapat memasuki kawasan Surabaya dan sekitarnya.
“Kami dari Forkopimda Jawa Timur melaksanakan pengecekan penyekatan terhadap kendaraan yang masuk maupun yang keluar, baik dari Surabaya maupun Madura,” terang Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta usai melakukan pengecekan di pos penyekatan Suramadu.

Lebih lanjut, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, pengendara yang hendak melakukan perjalanan keluar atau masuk Surabaya, harus dan wajib dilengkapi surat bebas Covid-19 dan surat perjalanan tugas.
“Di mana mekanismenya untuk kendaraan yang masuk dan keluar wajib memenuhi persyaratan seperti surat bebas Covid-19 dan surat perjalanan tugas,” imbuhnya.
Menurut Nico, selama penyekatan dilaksanakan para petugas rata-rata telah meminta putar balik sebanyak 100-200 kendaraan. Dia juga terus mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan agar kasus di India atau negara ASEAN, tidak terjadi di Indonesia.
“Dalam beberapa hari ini, hari pertama, kedua, dan ketiga ini sudah banyak kegiatan yang dilakukan. Rata-rata sebanyak 100-200 kendaraan dan menurun sampai sekarang 40 persen,” tandasnya.
Selain itu, Nico juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku, agar angka kasus Covid-19 di Indonesia dapat segera berkurang dan selesai.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, tetap mematuhi protokol kesehatan karena masih banyaknya korban-korban berjatuhan yang kita ketahui seperti di India maupun di ASEAN,” tambahnya.
“Sedangkan kita sendiri dalam masa-masa Lebaran, banyak nanti kegiatan-kegiatan yang berpotensi dalam menyebarkan Covid-19,” ujarnya.