MOJOKERTO, Tugujatim.id – Jembatan alternatif penghubung antara Kebontunggul dengan Kedungpen, Gondang, Kabupaten Mojokerto putus akibat terjangan air sungai Pikatan. Debit air naik imbas dari hujan deras yang terjadi pada Sabtu (9/3/2024).
Jembatan yang putus berdimensi panjang sekira 43 meter, lebar 2 meter serta tinggi sekira 15 meter. Akibatnya warga pengguna jalan tersebut harus mencari rute lain. Warga disarankan mengambil arah menuju Kemasantani atau Pohjejer, bila hendak menuju Kebontunggul.
“Jadi putusnya jembatan alternatif ini membuat warga harus memutar arah. Alhamdulillah waktu kejadian putusnya jembatan, tidak terdapat korban jiwa. Sebab jembatan ini kan alternatif, hanya bisa dilalui oleh sepeda motor,” ujar kepala dusun Kedungpen, Saiful Bahri, Minggu (10/3/2024).
Putusnya jembatan ini diduga akibat pondasi jembatan bagian utara tidak kuat menahan terjangan arus air sungai Pikatan yang meluap. Material jembatan yang terputus turut hanyut terbawa aliran sungai.
“Tersisa hanya jembatan yang sisi selatan sekira 18 meter. Sementara jembatan yang terputus sekira 25 meter, dan material jembatan ikut terbawa sungai,” beber Saiful.
Warga memberi penghalang tanda bahaya dari banner serta bambu sebagai penanda agar tidak mendekati jembatan. Selain itu, besi penyangga diduga juga tidak kuat menyangga beban jembatan, sehingga memang mengkhawatirkan.
“Kemungkinan besi yang sudah keropos. Lalu diduga juga ada batu besar yang terbawa aliran sungai akibat hujan (9/3/2024) kemarin yang menabrak besi jembatan,” tambah kepala desa Gondang, Sugi, dalam kesempatan terpisah.
Kamsuri, warga sekitar mengatakan, praktis warga tidak bisa memanfaatkan jalur alternatif tersebut. Warga harus memutar. “Mungkin sudah risiko karena lagi musim hujan gini,” tandasnya.
Reporter: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Darmadi Sasongko