PASURUAN, Tugujatim.id – Sebanyak 573 sapi sakit dipotong paksa oleh peternak di Desa Balunganyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Terpaksa ratusan sapi dipotong karena kondisinya yang sudah sakit parah dengan gejala penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ketua Koperasi Kelompok Tani Karya Amanah Udik Djanuantoro mengungkapkan, banyak ternak sakit sampai mendadak lumpuh di Desa Balunganyar hingga akhirnya sapi dipotong paksa. Karena khawatir mati, banyak peternak yang membawa sapinya untuk disembelih di rumah pemotongan hewan (RPH).
“Sampai sekarang ada 573 sapi dipotong paksa di RPH. Kebanyakan dipotong karena sakit parah,” ujar Udik pada Rabu (15/06/2022).
Menurut Udik, populasi sapi di wilayah Desa Balunganyar ada sekitar 8.753 ekor. Berdasarkan data yang didapat dari para peternak, diperkirakan ada 7.611 yang sakit dengan gejala PMK. Dari ribuan sapi yang sakit, tercatat sudah puluhan sapi yang mati di Desa Balunganyar.
“Yang mati natural karena sakit, ada 21 ekor,” imbuhnya.
Baca Juga:
Terdampak PMK, Koperasi Susu di Pasuruan Kehilangan Separo Lebih Produksi Sapi Perahnya
Menurut Udik, para peternak sudah mencoba berbagai cara untuk mengobati sapi-sapi yang sakit. Mulai dari menggunakan obat-obatan herbal hingga racikan jamu alami. Penyemprotan kandang pun terus dilakukan secara rutin.
“Sementara diobati pakai kunyit, ada juga peternak yang beli banyak kelapa untuk diminumkan ke sapinya,” imbuhnya.
Udik berharap agar vaksinasi sapi bisa segera didistribusikan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan. Menurut dia, biaya untuk melakukan vaksinasi cukup besar jika dilakukan secara mandiri oleh masing-masing peternak.
“Dan yang diperlukan sekarang itu vaksin supaya daya tahan ternak terjaga, termasuk obat-obatan dan vitamin,” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim