MALANG, Tugujatim.id – Mahasiswi Unikama Prodi PPKn bernama Asri Makrifatul Hidayah sharing soal pengalaman yang seru dalam menjalankan Program Kampus Mengajar Angkatan 4 pada 1 Agustus-1 Desember 2022. Tak sendirian, keseruan mengajar di SMP Banyulegi, Kabupaten Mojokerto, itu dia lakukan bersama empat rekan dari universitas lain. Yakni dari Unesa, Unipdu, dan STIKes Majapahit.
Mahasiswi Unikama dan rekannya yang lain dituntut untuk mengajarkan literasi dan numerasi pada 17 siswa SMP Banyulegi, sekolah swasta yang berada di Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Asri pun membawa “Program Utama” dari Program Kampus Mengajar yaitu mengenalkan teknologi kepada siswa.
“Karena sekarang ujiannya berbentuk Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), bagi kami mengenalkan perangkat teknologi seperti laptop adalah hal yang paling penting,” jelasnya.
Hasil proses mengajar, dia menemukan minat belajar yang rendah pada siswa SMP Banyulegi, terutama soal baca, tulis, menghitung (calistung). Penyebabnya, kondisi sekolah yang kurang representatif.
Sebelum mengenalkan penggunaan teknologi di kelas, Asri bersama timnya membagi tugas dalam proses belajar mengajar. Mulai dari menentukan metode pembelajaran hingga aktivitas di sekolah yang bisa menggugah semangat belajar para siswa.
“Untuk literasi, setiap pagi saya yang meng-handle. Karena saya posisi kos di dekat sekolah tersebut. Untuk numerasinya, kami isi saat jam kosong kegiatan belajar mengajar. Terkadang juga setelah literasi kami melakukan numerasi di kelas untuk menghafalkan perkalian dan membuatkan soal cerita,” terangnya.
Untuk pembelajaran literasi dilakukan setiap pagi sebelum kegiatan belajar mengajar. Untuk bukunya bisa dari buku fiksi maupun non fiksi sembari mengenalkan para siswa bagaimana mengidentifikasi buku seperti nama penerbitnya, siapa penulis bukunya, judul buku, hingga merangkum isi buku yang telah dibaca.
“Kami bersama tim juga memberikan pengertian untuk peduli lingkungan. Mulai dari membersihkan lingkungan kelas dan sekolah. Lalu ada juga kegiatan belajar jual beli. Jadi, kami membuat booth toko serba ada kecil-kecilan dari meja dan kursi. Terus setiap seminggu sekali kami mengajak siswa-siswi untuk senam pagi,” jelasnya.
Selain itu, Asri bersama timnya mengenalkan siswa-siswinya dalam menggunakan laptop. Tujuannya agar mereka bisa beradaptasi mengoperasikan perangkat tersebut. Karena fasilitas komputer belum ada, Asri bersama tim membawa laptop sendiri-sendiri dan meminjamkan kepada para siswa tapi selama di sekolah saja.
“Awalnya kami mengenalkan cara membuka hingga mematikan laptop. Dilanjutkan dengan cara pengoperasikan Miscrosoft Word dan langsung praktik untuk membuat surat. Dilanjutkan mengoperasikan Miscrosoft Excel, kami juga mengenalkan power point,” ujarnya.
Perlahan tapi pasti, para siswa menunjukkan minat belajarnya lebih aktif. Hal itu terlihat mereka mulai bertanya, menjawab pertanyaan dari guru, hingga menyelesaikan masalah dengan membentuk kerja berkelompok. Mereka juga sudah mengenal dan mampu mengoperasikan laptop.
Mahasiswi Unikama ini menilai program kampus mengajar sangat bermanfaat. Dia dapat berbagi ilmu yang didapat dari kampus untuk disalurkan ke sekolah. Dia juga bisa dapat pengalaman yang tidak diajarkan di kampus. Bahkan, Asri bersama timnya membantu urusan administrasi sekolah.
’’Kami berharap Pemerintah Kabupaten Mojokerto, dinas pendidikan, ataupun pihak ketiga lainnya bisa memperhatikan SMP Banyulegi ini. Salah satunya adalah perbaikan gedung, instalasi listrik, dan bantuan pemenuhan fasilitas atau sarana dan prasarana sekolah yang salah satunya adalah kamar mandi,’’ ujarnya. (adv)