CHINA, Tugujatim.id – Rentang sepekan ini, media nasional maupun internasional dihebohkan dengan perkara Jack Ma yang tiba-tiba menghilang bak di telan bumi selama 2 bulan lebih. Ia kini tak lagi menjadi juri di reality show miliknya Africa’s Bussiness.
Ya, kasus ini berhubungan bila ditelisik ke impian pribadinya. Jack Ma mempunyai harapan positif merubah sistem regulasi dan industri China yang menurutnya agak kolot, kaku atau konvensional.
Baca Juga: Wisata Negeri Atas Air, Rumah Minimalis yang Instagramable di Bojonegoro
Berawal dari Senin (14/11/2020), ketika pemerintah China mengeluarkan aturan atau regulasi baru bagi perusahaan finansial, khususnya yang bergerak di bidang internet. Regulasi baru itu tentunya mempengaruhi perusahaan milik Jack Ma, Fintech ANT Group dan Alibaba Group yang sudah berkembang amat besar.
Menurut Wall Street Journal (WSJ), mantan CEO e-commerce terbesar se-Asia itu, Alibaba Group, sempat melontarkan kritik pada pemerintah China dalam pidatonya di Bund Summit Shanghai, Sabtu (24/10/2020), mengenai regulasi keuangan pemerintah yang menyulitkan perusahaan untuk berinovasi dan bertumbuh.
Selain itu, Jack Ma juga ‘menyentil kuping’ pejabat dan petinggi bank di China yang turut menjadi pendengar pidatonya pula. Ia menyampaikan bahwa bank-bank yang tumbuh di China memiliki mental bak ‘tukang gadai’. Dari 2 kritik Jack Ma yang ditujukan ke pemerintah dan pejabat/petinggi bank itu, jelas membuat Presiden China, Xi Jinping, naik pitam mendengar hal itu.
Baca Juga: Mengenang Sosok Gus Dur: Pluralisme dan Cerita Tentang Papua
Di sisi lain, Fintech ANT Group milik Jack Ma akan melantai di bursa saham IPO di Shanghai dan Hongkong. Namun hanya dalam waktu 48 jam, Rabu (03/10/2020), bursa saham Shanghai menangguhkan/membatalkan IPO Fintech ANT Group karena permintaan regulator. Padahal Fintech ANT Group saat itu berpeluang menjadi aplikasi keuangan terbesar dengan saham USD 37 M (Rp 525 Triliun).
Jack Ma biasanya mengisi kursi juri di Africa’s Bussiness, salah satu reality show yang rutin mengundangnya. Namun, rentang November sampai Desember 2020, Jack Ma hilang seketika. Namanya dihapus dari daftar juri dan iklan reality show tersebut. Akun twitter miliknya hening.
Dikutip dari Reuters, wajah Jack Ma tidak muncul di media manapun. Sulit mencari fakta, data dan informasi mengenainya. Ada kemungkinan, Jack Ma sedang ditangkap/diperiksa pemerintah China terkait dugaan monopoli ekonomi yang dilakukan Alibaba Group dan Fintech ANT Group miliknya usai menyentil regulasi pemerintah China yang membuat telinga Xi Jinping memerah.
Baca Juga: Apa Anda Sudah Terdaftar sebagai Penerima Vaksin COVID-19? Yuk, Cek Situs Ini!
Sampai saat ini, belum ada kabar terbaru. Alibaba Group dan Fintech ANT Group dinilai sudah terlalu besar dan menggurita, sehingga dapat mencemaskan pemerintah China bila terdapat berbagai monopoli keuangan di dalamnya. Selain itu, Jack Ma juga sulit dilunakkan dan keras kepala dan arogan, sehingga bisa membuat pemerintah China ingin meredamnya.
Banyak investor yang menarik diri. Saham Alibaba Group mendakak minus (-9,86%) dalam sebulan. Sedangkan, kekayaan Jack Ma ludes sebesar USD 11 M (Rp 154,9 Triliun) dalam hitungan 2 bulan saja. Dalam data yang diperoleh Tugu Jatim melalui Bloomberg Billionaires Index (BBI), total kekayaan Jack Ma sekarang menjadi USD 50,9 M (Rp 716,9 Triliun), turun ke peringkat 25 dari orang terkaya di dunia. (Rangga Aji/gg)
Referensi: Wall Street Journal (WSJ); Reuters Bussiness News; Bloomberg Billionaires Index, CNN Amerika