Menilik Kain Tenun Khas Sumba Timur, Dibanderol Jutaan Rupiah Per Lembar

sumba timur tugu jatim
Proses pembuatan kain khas Sumba Timur. Foto: pinterest

SUMBA TIMUR, Tugujatim.idIndonesia kaya akan budaya. Setiap daerah mempunyai ciri khas budaya masing-masing, termasuk Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Di sana, terdapat kain tenun khas Sumba Timur yang biasa dikenakan masyarakat lokal saat berkumpul dengan keluarga, acara pernikahan, dan lain sebagainya. Bahkan, orang meninggal di sana akan ditutupi dengan kain tersebut.

Tersedia berbagai macam kain tenun untuk pria dan wanita. Pria mengenakan busana yang terdiri dari kain lebar yang dililitkan pada pinggang di luar celana pendek dan selempang kain serta ikat kepala. Sementara wanita mengenakan sarung tenun dengan jahitan bersusun dengan menggunakan sisir hiasan kepala atau yang biasa disebut hia.

sumba timur tugu jatim
Pria dan wanita memakai kain tenun khas Sumba Timur. Foto: Instagram @amahungu89

Penenun asal Sumba Timur, Yulita menjelaskan cara pembuatan kain tenun khas Sumba Timur. Kata dia, membuat selembar kain tenun khas Sumba Timur tak semudah dilihat pandangan mata. Ada beberapa proses yang harus dilalui.

Secara garis besar, kata dia, prosesnya dimulai dari pemintalan benang, menenun, membuat motif, mewarnai, dan penjemuran yang memakan waktu yang lama.

“Proses pertama pembuatan kain tenun, yaitu kita menyiapkan benang atau mulai memintal kapas menjadi benang,” jelasnya, belum lama ini.

Setelah itu, tambah dia, benang digulung atau dalam bahasa daerah Sumba Timur dikabukul dengan menggunakan alat tradisional piapang yang terbuat dari kayu.

“Setelah benang digulungkan, selanjutnya pembidangan dengan menggunakan alat tradisional juga yang disebut wanggi dan tempurung kelapa disebut kaba pamening,” jelasnya.

Setelah pembidangan, proses selanjutnya adalah mengikat dan menentukan motif serta mewarnai kain tenun. “Dalam mewarnai sarung khas Sumba Timur ini menggunakan warna alami yaitu dari tumbuhan akar mengkudu dan daun nilai,” jelasnya.

Kata dia, pembuatan kain tenun ini cukup rumit dan memakan waktu yang lama, sekitar enam bulan hingga tiga tahun. Tak heran, kain tenun khas Sumba Timur dijual dengan harga mulai Rp1,5 juta hingga puluhan juta per lembar kain.