tugujatim.id
  • Home
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Wisata
  • Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Featured
  • Sastra & Budaya
  • Advertorial
No Result
View All Result
tugujatim.id
  • Home
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Wisata
  • Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Featured
  • Sastra & Budaya
  • Advertorial
No Result
View All Result
tugujatim.id
No Result
View All Result
Gerbang pintu masuk Pondok Pesantren Kramat, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.

Gerbang pintu masuk Pondok Pesantren Kramat, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. (Foto: Dokumen/Ponpes Kramat)

Menilik Sejarah Ponpes Kramat Kraton, Pesantren Tua yang Dirikan Majelis Taklim Pertama di Pasuruan

Herlianto A by Herlianto A
24 April 2022
in News
0
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

PASURUAN, Tugujatim.id – Pondok Pesantren Kramat Kraton, salah satu pesantren tua yang menjadi pusat perkembangan agama Islam di wilayah Pasuruan. Ponpes yang terletak di desa Kramat, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan ini sudah berdiri sejak tahun 1900 M. Pertama kali didirikan oleh KH Abdul Karim Thoyyib.

Semangatnya untuk mensyiarkan agama Islam diturunkan dari ayahnya, Kyai Thoyyib bin Qodli, yang juga giat berdakwah di Pasuruan sejak akhir abad ke 19. Bahkan saudara kandungnya, KH Abd Ghafur Thoyyib mendirikan pesantren di desa Bendungan dan desa Gerongan.

You might also like

Lepas masker. (Foto: Dokumen/Tugu Jatim)

Mas Dhito Minta 3 Dari 4 Perusahaan Daerah Fokus Sektor Pertanian

9 December 2022
tugujatim.id

Pastikan Pilkades Berjalan Lancar, Mas Dhito Cek Langsung Ke TPS

8 December 2022

“Beberapa pesantren yang diasuh oleh keturunan KH Thoyyib bin Qodli berjejer ke arah utara, mulai dari desa Bendungan, desa Kramat, desa Kraton, dan Gerongan,” ujar Ketua Umum Ponpes Kramat, KH Malihul Karim As’ad, dikutip dari kramatmediapers.com.

Pendirian Ponpes ini diawali ketika Kiai Abdul Karim Thoyyib melakukan ibadah salat istikharah. Dalam penglihatannya tampak secercah sinar yang terang.

Santri Pondok Pesantren Kramat punya tradisi baca Manaqib Al Karomah.
Santri Pondok Pesantren Kramat punya tradisi baca Manaqib Al Karomah. (Foto: Dokumen/Ponpes Kramat)

Ketika sinar itu dihampiri, Kiai Abdul Karim Thoyyib mendapati dirinya berada di suatu lahan di desa Kramat.

“Dari peristiwa itu beliau mantap mendirikan pesantren di lokasi munculnya sinar terang tersebut. Pendiriannya sekitar awal tahun 1900,” ungkapnya.

Berdirinya Pondok Pesantren Kramat ini memiliki kontribusi besar bagi penyebaran Islam di Pasuruan. Setelah mendirikan Ponpes Kramat, KH Abdul Karim Thoyyib bersama Habib Abdullah dari Bangil Pasuruan, giat berdakwah dari satu masjid ke masjid lain.

Mereka membentuk puluhan kelomlok pengajian dan majelis taklim. Termasuk mendirikan sekitar 30 masjid sebagai pusat belajar agama bagi masyarakat.

“Pengajian-pengajian itu diyakini sebagai pengajian pertama di wilayah Pasuruan. Sebagian besar sampai sekarang juga masih berlanjut. Seperti pengajian di Masjid Jami Al-Anwar dan Masjid Kebonagung yang dipercaya sebagai masjid tertua di Pasuruan,” ungkap.

KH Hidayatullah Munib dalam tulisannya di buku Mutiara Terpendam menjelaskan meskipun sudah berdiri lebih dari 1 abad, Ponpes Kramat masih tetap bisa eksis hingga saat ini. Pesantren tua ini dikenal baik melalui tradisi salafnya, dengan ciri khas pembacaan Manaqib Al-Karamah Syekh Abdul Qadir Jaelani atau yang juga terkenal dengan Manakib Kramat.

“Di Ponpes Kramat sendiri, Manakib al-Karomah ini dibaca tiap hari, terutama ba’da magrib dan saat malam Jumat. Kalau di kampung sekitar dibaca majelis pengamalnya tiap sebulan sekali. Tiap setahun sekali juga digelar haul akbar Syekh Abdul Qadir al-Jaelani yang dihadiri hingga ribuan jamaah,” kata KH Malihul Karim As’ad.

Seiring berjalannya waktu, tradisi Manaqib Al Karomah ini berkembang hingga hampir ke seluruh kecamatan di Kabupaten Pasuruan, seperti Rejoso, Lekok, Sukorejo, Grati, Lumbang, dan lainnya. Bahkan tradisi ini juga menyebar hingga ke kabupaten lain, termasuk Probolinggo, Tuban, Malang, hingga Babat Lamongan.

“Manakib ini diyakini membawa keistimewahan bagi pengamalnya. Pernah suatu daerah di Pasrepan sedang kesulitan air. Setelah dibacakan Manaqib al-Karomat ini, berangsur-angsur muncul beberapa sumber air,” pungkasnya.

 

—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim , 
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim

 

 

Tags: Kabupaten PasuruanKH Abdul Karim ThoyyibPenyebaran Islam di PasuruanPonpes Kramat KratonSejarah Ponpes Kramat Kraton
Herlianto A

Herlianto A

Related Stories

Lepas masker. (Foto: Dokumen/Tugu Jatim)

Mas Dhito Minta 3 Dari 4 Perusahaan Daerah Fokus Sektor Pertanian

by Dwi Lindawati
9 December 2022
0

Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memberikan pekerjaan rumah bagi empat perusahaan daerah untuk berkontribusi dalam mendukung peningkatan pendapatan...

tugujatim.id

Pastikan Pilkades Berjalan Lancar, Mas Dhito Cek Langsung Ke TPS

by Dwi Lindawati
8 December 2022
0

Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melakukan pemantauan pelaksanaan Pilkades serentak, 7 Desember 2022. Pemantauan dilakukan langsung ke tempat...

tugujatim.id

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Mas Dhito: Cukup Bawa KTP Ke RS

by Dwi Lindawati
8 December 2022
0

Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta Dinas Kesehatan untuk mempermudah pelayanan dengan cukup membawa KTP saat berobat ke...

tugujatim.id

Mas Dhito Rencanakan Bangun Jalan Alternatif Menuju Air Terjun Dholo

by Dwi Lindawati
8 December 2022
0

Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana merencanakan membuat jalan alternatif untuk mempersingkat jarak menuju Air Terjun Dholo di Dusun...

Next Post
Siswa MA As'adiyah saat kelulusan sekolah.

Cerita Ponpes Kramat sebagai Pendiri Sekolah Formal Pertama di Lingkungan Pesantren Pasuruan

Berita Populer

  • Pemandu Wisata Asal Jember Meninggal Saat Antar Turis Prancis ke Bukit Kingkong Bromo

    Pemandu Wisata Asal Jember Meninggal Saat Antar Turis Prancis ke Bukit Kingkong Bromo

    636 shares
    Share 254 Tweet 159
  • Diskusi Film di Unim Mojokerto, Penulis Novel Hati Suhita Cerita Perjodohan Hingga Konflik Perempuan

    652 shares
    Share 261 Tweet 163
  • Ketua Yayasan Yadika Bangil Jadi Tersangka Korupsi Sewa Aset Plaza Bangil Pasuruan

    611 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Yuk Ikutan Lomba Desain Seragam Batik CHATour Travel dan Dapatkan iPhone

    611 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Tasyakuran HUT ke-23 Serikat Pekerja PT Pegadaian Angkat Tema Disruption Agility

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Gen-B Kota Mojokerto Siap Sambut Piala Soeratin 2023

    605 shares
    Share 242 Tweet 151
  • Diduga gara-gara Rokok, Anak Bacok Bapak Kandung hingga Tewas di Purwosari Pasuruan

    604 shares
    Share 242 Tweet 151
  • 5 Rekomendasi Gunung di Jawa Tengah yang Cocok Untuk Pendaki Pemula

    603 shares
    Share 241 Tweet 151
  • Perkuat Kekompakan Civitas Akademika, Unim Mojokerto Gelar Employee Gathering

    600 shares
    Share 240 Tweet 150
  • Fakta Baru Dugaan Penimbunan Solar di Pasuruan, Dua Saksi Sopir Truk Ngaku Beri “Pelicin” ke Petugas SPBU

    599 shares
    Share 240 Tweet 150
Tugujatim.id

Merawat Jawa Timur

  • Info Kerjasama
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

© 2023 Tugu Jatim ID - Merawat Jawa Timur.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV

© 2023 Tugu Jatim ID - Merawat Jawa Timur.