TUBAN, Tugujatim.id – Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini mempertanyakan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban soal bantuan pangan non tunai (BPNT) kenapa hanya dicairkan dua kali saja. Padahal, bantuan tersebut sebenarnya sudah dicairkan tiga kali.
Pertanyaan itu ditujukan usai blusukan di Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. Risma memastikan yang didapatkan oleh keluarga penerima manfaat (KPM) sudah sesuai dengan ketentuan yang ada, Sabtu (24/07/2021).
“Mana pendampingnya. Kok bisa hal seperti ini dibiarkan. Seharusnya Anda laporkan ini. Saya sudah susah-susah mengupayakan agar bisa segera tersalurkan. Malah ini ngapain di-pending satu,” kata Risma memarahi dan menanyakan yang sebenarnya terjadi pada pendamping PKH di Kelurahan Sendangharjo.
Mantan Wali Kota Surabaya ini juga mempertanyakan komoditas bahan pangan yang disalurkan. Menurut dia, harga yang direalisasikan untuk pembelian barang terlalu mahal. Dan mungkin dirasa tidak realistis.
“Saya saja makannya beras medium agar bisa mencukupi kebutuhan lainnya. Lha di sini sudah premium, kemudian telur dan tempe. Padahal, setiap KPM dijatah Rp 200 ribu,” ungkapnya.
Ini sudah menjadi perhatian khusus dari politikus PDIP ini. Sebab, dia sudah mencari data-data dan berkomitmen ingin membongkar praktik nakal seperti ini. Dia mengatakan, bantuan untuk warga miskin, jangan sampai berlarut-larut.
“Ini yang memang ingin saya bongkar. Kita negara hukum, pastinya akan ditindaklanjuti,” terangnya.
Menanggapi temuan tersebut, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky akan segera mengevaluasi di masa pemerintahannya. Dia pun menargetkan secepatnya untuk melakukan pembenahan agar cepat terselesaikan.
“Kita akan lakukan secepatnya. Dengan mengumpulkan seluruh data yang ada. Sebab, saya baru dilantik sebulan lalu. Ini akan kami tindak lanjuti,” ujarnya.