MOJOKERTO, Tugujatim.id – Eksistensi sekolah kejuruan di Mojokerto diharapkan mampu mencetak tenaga kerja unggul. Hal ini terlihat dalam sambutan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy saat mengunjungi SMK Asy-Syarif Mitra Industri, Brangkal, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Senin (16/09/2024).
Menteri Muhadjir juga menjelaskan tentang Perpres Nomor 68 Tahun 2022 terkait sinergitas lembaga pendidikan maupun lembaga pelatihan untuk memperkuat dunia industri nasional.
“Presiden memberi perintah, termasuk kepada menaker dan mendikbudristek untuk mendesain kembali, merevitalisasi keterkaitan antara dunia industri, dunia usaha, dengan lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan,” kata Menteri Muhadjir dalam keterangan resmi, Senin (16/09/2024).
Dengan demikian, Muhadjir mengatakan, keberadaan sekolah mitra industri di Kabupaten Mojokerto dirasa tepat. Terlebih, Kabupaten Mojokerto termasuk salah satu kawasan industri tersohor di Jawa Timur.
“Mojokerto memang salah satu lingkungan industri. Diakui juga ekosistem industri yang paling baik dan yang paling padat di antara wilayah lain,” bebernya.
Keberadaan sekolah mitra industri juga diharapkan berperan mendukung penuh program prioritas yang digulirkan pemerintah, seperti membuka peluang kerja dan menyerap tenaga kerja produktif. Apalagi, Indonesia sedang dihadapkan pada bonus demografi dengan mayoritas penduduk berusia produktif.
“Penduduk yang produktif harus dipastikan bahwa mereka bekerja juga produktif. Ukuran produktif itu salah satunya berpenghasilan tinggi,” ujarnya.
Baca Juga: Pasca Tabung Gas LPG Pabrik Kecap Laron Tuban Terbakar, Polisi Selidiki Standar Keamanannya
Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah menjelaskan, sinergitas pendidikan dan pelatihan harus dirancang bersama dengan dunia usaha dan dunia industri.
“Sebagai contoh, SMK Mitra Industri Mojokerto ini membangun link and match. Kami berharap segenap mitra industri dan usaha bersama-sama memikirkan cara menyiapkan sumber daya manusia terampil melalui pendidikan vokasi,” ungkap Ida.
Dia turut menambahkan, kebutuhan tenaga kerja asal Indonesia ke luar negeri cukup besar. Karena itu, kemnaker akan fokus kepada lembaga pelatihan kerja untuk persiapan tenaga kerja yang dikirim ke berbagai negara.
“Kami kira bila lembaga pendidikan dan pelatihan tidak hanya konsentrasi pada pemenuhan pasar kerja dalam negeri, tapi juga luar negeri, kami yakin tingkat pengangguran terbuka turun,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati