MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Islam Majapahit (Unim) Mojokerto hampir selesai. Hal ini ditandai dengan berlangsungnya kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) KKN Tematik Unim Mojokerto di Balai Desa Bendung, Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (28/8/2023).
Kegiatan monev ini tidak hanya dihadiri oleh pihak Unim Mojokerto mulai dari jajaran rektorat Unim Mojokerto, jajaran Yayasan Bakri Adnan Zain serta dosen pendamping lapangan KKN Tematik Unim Mojokerto, namun juga pemerintah Desa Bendung selaku salah satu tuan rumah dari lokasi KKN Tematik Unim Mojokerto.
Rektor Unim Mojokerto, Dr Rachman Sidharta Arisandi mengatakan bahwa kegiatan KKN Tematik bukan akhir dari proses pembelajaran seorang mahasiswa. Selain itu, kegiatan KKN merupakan bentuk interaksi nyata antara mahasiswa dengan kondisi masyarakat terkini.
“Setelah KKN Tematik ini mohon untuk tidak berhenti belajar. Belajar bisa melalui dosen, bisa melalui media-media lain, pokoknya tetap terus belajar,” kata Rachman, pada Senin (28/8/2023).
Tak hanya itu, Rachman juga mengingatkan kerja sama strategis yang telah terjalin dengan desa-desa yang selama ini menjalin komunikasi intensif dengan Unim Mojokerto.
Rachman menambahkan bahwa desa-desa yang dimaksud dapat mengunjungi Unim Mojokerto untuk berdiskusi. “Tidak perlu sungkan, tidak perlu malu-malu, monggo. Kami siap diajak diskusi, seperti diskusi untuk pembangunan desa, termasuk juga kami siap memberikan pendampingan bila dibutuhkan,” ucapnya.
Kepala Desa Bendung, Syafaat mengucapkan terima kasih atas kontribusi mahasiswa KKN Tematik Unim Mojokerto. Bagi Syafaat, beberapa kegiatan memberi dampak bagi warga Bendung, seperti materi sosialisasi stunting.
“Karena isu stunting ini masih butuh banyak perhatian. Terima kasih Unim Mojokerto sudah berkenan memberi materi penting ini kepada warga untuk menambah pemahaman bagi warga,” ucapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penilaian terhadap hasil luaran (output) mahasiswa KKN Unim Mojokerto. Sebanyak 10 output mahasiswa KKN Unim Mojokerto yang diberi penilaian ini berpotensi untuk diuruskan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti