News  

Muscab Garda Bangsa Trenggalek Sadarkan Pemuda Milenial Harus Melek Politik

Ketua Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa Hadiqun Nuha dalam Musyawarah Cabang (Muscab) Garda Bangsa Trenggalek, Senin (01/11/2021). (Foto: M. Zamzuri/Tugu Jatim)
Ketua Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa Hadiqun Nuha dalam Musyawarah Cabang (Muscab) Garda Bangsa Trenggalek, Senin (01/11/2021). (Foto: M. Zamzuri/Tugu Jatim)

TRENGGALEK, Tugujatim.id – Pemuda Bumi Menak Sopal Trenggalek kembali sumbangkan embrio positif terhadap generasi milenial untuk sadar dan melek politik sejak dini. Salah satunya seperti yang dilakukan Ketua Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa Hadiqun Nuha dalam Musyawarah Cabang (Muscab) Garda Bangsa Trenggalek, Senin (01/11/2021).

Untuk diketahui, Garda Bangsa merupakan sayap dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dan melalui pintu Garda Bangsa, pria kelahiran Trenggalek ini mengajak seluruh elemen pemuda untuk memiliki semangat merangkul dan bergabung dalam partai politik.

“Rangkaian acara kami dalam Muscab Garda Bangsa itu memang sudah terjadwalkan serentak untuk wilayah Mataraman. Hal ini menjadi embrio baru, khususnya bagi pemuda milenial,” terang Hadiq, sapaan akrabnya.

Menurut Hadiq, beberapa kajian bahwa generasi milenial memiliki rasa apatisme terhadap dunia politik, dia enggan menepis kajian itu dengan dibuktikan melalui Muscab Garda Bangsa yang diikuti 80 pemuda milenial asal Bumi Menal Sopal ini.

“Sangat antusias sekali, karena waktu kemarin Sabtu (30/10/2021), sebanyak 80 pemuda milenial yang ada di Trenggalek hadir dalam Muscab Garda Bangsa,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Ketua Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa Hadiqun Nuha foto bersama dalam Musyawarah Cabang (Muscab) Garda Bangsa Trenggalek, Senin (01/11/2021). (Foto: M. Zamzuri/Tugu Jatim)
Ketua Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa Hadiqun Nuha foto bersama dalam Musyawarah Cabang (Muscab) Garda Bangsa Trenggalek, Senin (01/11/2021). (Foto: M. Zamzuri/Tugu Jatim)

Muscab yang diselenggarakan di Trenggalek itu menjadi pintu untuk pemuda milenial yang berlatar belakang warga Nahdliyin maupun lain-lainnya. Dan Garda Bangsa sendiri terbuka lebar untuk siapa pun, yang terpenting umur 17-40 tahun.

“Nantinya pemuda milenial yang bergabung di Garda Bangsa ini tidak melulu fokus pada politik, tapi kami bisa kembangkan ke arah ekonomi kreatif. Harapannya, pemuda milenial memegang bekal dan mendapatkan manfaat,” tegas Hadiq.

Dia melanjutkan, anak muda jangan apatis terhadap dunia politik karena setiap napas kita ini bersentuhan dengan politik, seperti harga pangan juga sangat berhubungan erat dengan politik.

“Kalau bukan kita pemuda milenial yang berperan dalam dunia politik, terus siapa lagi?” ujarnya. (ads)