MALANG, Tugujatim.id – Setelah mengadakan musrenbang bersama disabilitas, kali ini Kota Malang melibatkan masyarakat kategori lanjut usia (lansia) dalam proses pembangunan daerah.
Hal tersebut terwujud dalam giat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Lansia Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2022 di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Rabu (27/01/2021).
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan dia berharap melalui musrebang ini, lansia di Kota Malang semakin berdaya.
“Artinya, mereka masih aktif untuk menggali potensi dan pengalaman dalam berkegiatan yang akan mampu meningkatkan angka harapan hidup mereka (lansia),” katanya.
Untuk diketahui, saat ini angka harapan hidup Kota Malang berada di usia 73 tahun. Umur tersebut dinilai mampu ditingkatkan hingga 90 atau 100 tahun. Salah satunya mengacu pada penguatan program posyandu lansia di seluruh wilayah Kota Malang.
“Saya memang tidak sepakat kalau di Kota Malang itu banyak panti jompo. Tapi, dengan posyandu lansia untuk beraktivitas, insya Allah Kota Malang akan menjadi role model bagaimana yang namanya lansia tetap berdaya dan bermakna,” sambungnya.
Disamping itu, lewat musrenbang ini diharapkan permasalahan-permasalahan yang lansia alami dapat lebih mengerucut, lalu memilah mana yang nantinya dapat masuk dalam kebijakan Pemerintah Kota Malang.
“Kami minta melalui forum musrenbang tematik ini, tolong inventarisasi masalah-masalah semuanya. Karena Panjenengan (lansia) yang paham tentang apa yang harus dimasukkan dalam kebijakan di Kota Malang,” tegas Sutiaji.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menambahkan jika saat ini lansia menjadi salah satu prioritas pemerintah. Utamanya di era pandemi Covid-19, maka prioritas kesehatan dari lansia menjadi sangat penting untuk diperhatikan.
“Prioritas kami saat ini bagaimana menyelamatkan kesehatan lansia, kemudian memikirkan kualitas peningkatan lansia untuk menuju peningkatan kesejahteraan dan produktivitas. Jadi, angka harapan hidup lansia naik dan Malang menjadi Kota Ramah Lansia,” terangnya.
Pemkot juga turut melibatkan komunitas-komunitas lansia di Kota Malang karena sangat membantu perkembangan lansia ke depan, termasuk di bidang edukasi terhadap lansia.
“Sehingga hari demi hari kondisi lansia dari waktu ke waktu semakin bagus. Seperti adanya kegiatan-kegiatan yang bersifat edukasi maupun kegiatan yang langsung dirasakan oleh lansia kita. Terutama di bidang kesehatan,” tambah pria yang juga menjabat sebagai ketua Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia) Kota Malang tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Dwi Rahayu menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mewadahi peran lansia dalam memberikan saran maupun masukan terkait perencanaan pembangunan di Kota Malang.
“Dengan demikian perumusan dalam usulan kegiatan prioritas terhadap kesejahteraan lansia bisa ditampung dan masuk dalam penyusunan RKPD Kota Malang Tahun 2022,” tandasnya. (rap/ln)