TUBAN, Tugujatim.id – Nasib nahas dialami oleh dua remaja asal Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban saat mengisi waktu kosong mereka di wisata pemandian sumber air Silowo, Marakurak, Tuban, Selasa (18/5/2021). Keduanya tewas tenggelam usai teman-temannya tak kunjung juga menyaksikan kedua korban tak kunjung naik ke permukaan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tugu Jatim, kedua korban tenggelam masih berusia 14 tahun. Di antaranya yaitu Nova (14) asal Desa Tambakboyo, Kecamatan Tambakboyo, Tuban dan juga Faril (14) asal Desa Kenanti, Kecamatan Tambakboyo, Tuban. Kini kedua jenazah langsung dievakuasi ke Rumah Sakit dr. R Koesma, Tuban untuk dilakukan pemeriksaan oleh petugas.
Satu di antara saksi mata yang juga teman korban, Teguh Raditya Firmansyah (14) asal Desa Sobontoro menceritakan saat temannya tenggelam di dasar tempat pemandian alam ini.
Ia bercerita jika awalnya ia berangkat dari rumah bersama empat orang temannya sekitar pukul 09.00 WIB. Sesampainya di lokasi, dia bersama kedua korban berniat renang, sedangkan satu lainnya berada di atas.
Selanjutnya, dia naik dari tempat pemandian dan main game di handphonenya tanpa memperhatikan kondisi temannya yang sudah tenggelam. Ditungggu beberapa saat, ternyata keduannya tidak muncul dari permukaan air. Satu teman lainnya bernama Agis Eka (15) mencarinya ke luar lokasi tempat pemandian, namun korban tidak juga ditemukan.
“Tadi ada warga yang ngasih tahu pas waktu di lokasi, ‘itu temanmu tenggelam di dasar’,” ucap Teguh.
Setelah korban ditemukan, keduanya dievakuasi ke daratan oleh warga dan juga teman korban.
Tempat Wisata Sudah Tutup Selama 1 Tahun Terakhir
Menurut penuturan warga yang ikut mengevakuasi korban. Mohamamd Efendi (43), warga Desa Mandirejo, tempat wisata ini sudah ditutup sejak setahun terakhir. Yakni di saat wabah Covid-19 melanda. Kemudian di sekitar tempat wisata juga terpasang spanduk ‘mohon maaf dilarang mandi untuk sementara’, sehingga dimungkinkan sudah tidak ada lagi wisatawan yang datang.
“Ini pengurus (pokdarwis,red) juga sudah dibubarkan oleh kepala desa. Jadi suadah tidak ada yang berjaga,” kata Efendi.
Di tempat yang sama, Kapolsek Merakurak, Iptu Ciput Abdidin menuturkan, jika dari keterangan yang didapatkan, mereka masuk tempat wisata tanpa izin. Sedangkan kondisinya tidak bisa berenang. Selain itu, kedalaman tempat wisata ini cukup dalam. Tertera di papan yang dipasang di lokasi, kedalaman air bisa mencapai 2.5 hingga 3 meter.
“Korban kita bawa ke RSUD dr. R Koesma untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah itu korban diserahkan ke keluarga untuk dilakukan tindakan selanjutnya,” kata Iptu Ciput.
Agar tidak terjadi kejadai serupa, lokasi wisata tersebut kini telah terbentang police line. Dan dari kesepakatan dengan warga setempat, penjagaan tempat wisata agar lebih diperketat agar tidak satupun pengunjung boleh masuk ke dalam tempat wisata.
“Pengunjung kita larang. Termasuk warga setempat,” pungkasnya.