MALANG, Tugujatim.id – Suasana klasik nan lawas langsung terasa saat masuk ke kedai kopi Omah Lawas. Sebuah kedai kopi unik bernuansa ‘homey’ dekat UB yang berlokasi di Jalan Mayjend Panjaitan No. 17, Kota Malang.
Sesuai namanya, ornamen seperti lukisan dan foto lama, piringan rekaman, radio lawas hingga koran-koran jaman lampau terpajang apik di seluruh ruangan.
Salah satunya koleksi koran Warta Harian terbitan 1970 yang terbingkai rapi dengan tajuk utama meninggalnya Presiden Soekarno.
![Omah Lawas, Kedai Kopi Unik Bernuansa ‘Homey' Dekat UB Sajikan Ruang Bebas Untuk Komunitas 2 Kedai Kopi Unik Bernuansa ‘Homey' Dekat UB](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2024/05/WhatsApp-Image-2024-05-22-at-15.55.52.jpeg)
Hastri Nindya Ningrum Gupitasari, salah satu owner Omah Lawas berkisah awal berdirinya kedai yang mulanya hanya untuk kalangan sendiri. Tepatnya pada tahun 2021, saat Covid-19 masih mewabah. Usai pandemi mereda, ia dan beberapa rekannya lalu mulai membuka kedai untuk umum.
“Awalnya kita berdiri untuk kalangan sendiri. Karena melihat potensi kopi kopian di Kota Malang yang cukup bagus, di bulan Agustus kita soft opening lalu sekitar Oktober kita grand opening,” tutur perempuan yang akrab disapa Pipit ini.
![Omah Lawas, Kedai Kopi Unik Bernuansa ‘Homey' Dekat UB Sajikan Ruang Bebas Untuk Komunitas 3 suasana kedai kopi omah lawas](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2024/05/WhatsApp-Image-2024-05-22-at-15.57.13.jpeg)
Kenapa Omah Lawas? Menurut Pipit, brand Omah Lawas lahir dari ketertarikan pengelolanya yang menyukai hal-hal yang berbau vintage dan retro. Ia mengaku semua ornamen dan properti interior merupakan koleksi pribadi dan keluarga yang disimpan rapi sejak dulu. Walau beberapa ornamen juga merupakan hasil hunting.
Selain itu, tempat yang digunakan juga berkesan lawas alias rumah jaman dulu. Ventilasi persegi panjang yang khas serta jendela teralis masih dipertahankan oleh Pipit. Memberi kesan jadul dan berbeda dengan cafe kekinian yang sudah umum menggunakan desain modern.
![Omah Lawas, Kedai Kopi Unik Bernuansa ‘Homey' Dekat UB Sajikan Ruang Bebas Untuk Komunitas 4 suasana kedai kopi omah lawas](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2024/05/WhatsApp-Image-2024-05-22-at-16.04.43.jpeg)
Tak hanya suasana ngopi yang jadi pembeda, kedai kopi Omah Lawas pun membuka diri dan menyediakan ruang bagi semua komunitas untuk berkreasi dan berkumpul.
“Kami ingin memberi ruang bagi temen temen yang gak cuma ngopi. Tapi ingin membawa komunitasnya kesini untuk berkarya dan berekspresi,” jelas perempuan asli Malang ini.
![Omah Lawas, Kedai Kopi Unik Bernuansa ‘Homey' Dekat UB Sajikan Ruang Bebas Untuk Komunitas 5 Kedai Kopi Unik Bernuansa ‘Homey' Dekat UB](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2024/05/WhatsApp-Image-2024-05-22-at-14.21.11.jpeg)
Terbaru, Omah Lawas tengah berkolaborasi dengan komunitas seni di Malang. Dimana sebelumnya, juga telah menjadi ruang dan memfasilitasi kegiatan screening film, hingga komunitas kolase.
Pipit juga menambahkan, jika kini Omah Lawas menyediakan rak berisi beberapa buku sebagai alternatif pengunjung yang ingin minum kopi sambil membaca.
“Buat temen temen yang pingin nyantai dan suka baca buku kita menyediakan beberapa bacaan seperti komik, novel dan cerita-cerita wayang, hingga buku bertema psikologi,” sebut Pipit.
Soal menu, makanan dan minuman yang tersaji juga berbeda dengan kafe atau kedai kopi lainnya. Ada menu nasi ayam ketumbar hasil kreasi resep rumahan para pengelola Omah Lawas.
Arianto Nugroho, salah satu pengunjung kedai kopi Omah Lawas yang sempat memesan menu nasi ayam ketumbar sempat membagikan kesannya.
“Rasanya pedes dan gak pelit lauk. Sajiannya juga pakai piring blirik yang jadul. Cocok sama suasananya juga nyaman banget,” ujar pria asal Karangploso ini.
![Omah Lawas, Kedai Kopi Unik Bernuansa ‘Homey' Dekat UB Sajikan Ruang Bebas Untuk Komunitas 6 menu kedai kopi omah lawas](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2024/05/WhatsApp-Image-2024-05-22-at-15.58.17.jpeg)
Namun Pipit juga tetap ingin kedainya mengikuti tren minuman kekinian dengan menu Es Kopi Lawas yang tentunya khas.
“Tetep kita menjual kopi yang rasanya tuh manis dan creamy. Dan itu kan kayak lagi dicari banget,” imbuhnya.
Selain bisa memesan langsung sambil menikmati suasana ngopi yang syahdu, menu-menu unik nan lezat dari Omah Lawas pun telah tersedia di platform pesan antar online.
Dengan motto, “Kemarilah Kembalilah”, Pipit ingin agar pengunjung yang datang nantinya bisa menjadikan Omah Lawas sebagai ‘rumah’ kesekian dengan suasana dan kenyamanan yang tersaji.
Bila ingin tahu kegiatan dan menu terbaru, pengunjung bisa mengikuti laman instagram Kedai Kopi Omah Lawas maupun datang langsung dengan mengajak serta handai tolan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Imam Abu Hanifah