BATU, Tugujatim.id – Capaian pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi sampah di Kota Batu tahun 2021 ini diprediksi mengalami penurunan sebesar 20 persen. Yakni dari target awal sebesar Rp 1,5 miliar, kini diproyeksikan mencapai Rp 1,2 miliar hingga akhir tahun.
Penurunan PAD dari retribusi sampah di Kota Batu ini dipengaruhi lantaran tingkat kunjungan wisata di Kota Batu yang terus mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Di mana produksi sampah di tempat wisata, restoran dan hotel juga ikut berkurang.
Bahkan, hingga saat ini, realisasi pendapatan dari retribusi sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu baru sekitar 50 persen lebih atau sekitar Rp 800 juta.
Meski demikian, Kepala DLH Kota Batu Aries Setiawan optimistis pihaknya setidaknya bisa mencapai target 80 persen dari target awal.
“Kami memprediksi retribusi sampah di akhir tahun nanti bisa sampai 80 persen,” ujar Aries Setiawan pada awak media, Senin (11/10/2021).
Genjot Retribusi Sampah, DLH Kota Batu Sasar Tempat Relokasi Sampah
Sebab itu, kata Aries, perlu kembali ada pemetaan dari potensi pungutan retribusi sampah yang belum tersentuh. Di mana salah satunya yakni menyasar tempat relokasi sampah.
”Nanti kita juga menyasar di tempat relokasi pasar di Stadion Brantas itu dan juga tempat lain. Nanti tahun depan itu malah rencana nambah Rp 2 miliar,” tambah dia.
Sebagai informasi, produksi sampah di Kota Batu tiap harinya mencapai 120 ton. Pelayanan sampah yamg ditarik biaya ditentukan dari faktor lokadi, kawasan hingga nilai jual bangunan. Untuk pelayanan di tempat umum tidak dikenakan biaya.