Tugujatim.id – Pagelaran budaya megah yang ditampilkan di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Kuta Selatan, Badung, Bali, Selasa malam (15/11/2022), membuat siapa pun berdecak kagum. Pertunjukan budaya bertajuk “Welcoming Dinner & Cultural Performance G20 Indonesia” ini ditampilkan sebagai pengiring jamuan makam malam para pemimpin negara yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Acara pagelaran budaya megah semalam itu tidak hanya dihadiri Presiden RI Jokowi dan para kepala negara lain saja. Gala dinner ini juga dihadiri para tamu undangan seperti mantan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Para artis juga tampil memeriahkan pertunjukan megah tersebut.
Pagelaran budaya megah tersebut berlangsung selama 27 menit lamanya. Pertunjukan ini dibuka dengan munculnya banyak penari Bali dan ucapan “Om Swastiastu” sebagai salam. Pakaian mereka nampak cantik dan berkilau. Tarian yang ditampilkan di awal adalah tari-tarian khas Bali seperti Tari Kecak. Terlihat juga para penari menampilkan sekilas aksi laga.
Nampaknya, penampilan yang disuguhkan juga merupakan mash up yang memadukan berbagai budaya Indonesia menjadi satu kesatuan. Setelah dibuka dengan Tari Kecak yang semarak, penampilan disambung dengan penampilan “Bujang Ganong” yang merupakan bagian dari kesenian asal Jawa Timur yaitu Reog Ponorogo.
Terlihat juga tokoh Leak yang merupakan salah satu ikon dari mitologi Bali yang turut ditampilkan dalam gala dinner ini. Di tengah-tengah penampilan tersebut, panggung menjadi gelap dan narasi berbahasa Inggris terdengar menyapa para hadirin. Bersamaan dengan itu, layar panggung menampilkan “Gunungan” dari kesenian Wayang Jawa.
“This is called ‘Gunungan’. The shape and pattern has a meaningful significance to Indonesian heritage and culture. It also symbolizes a new chapter of life. (Ini disebut ‘Gunungan’. Bentuk dan polanya memiliki sebuah makna penting dalam warisan budaya Indonesia. Ini juga melambangkan sebuah babak baru dari kehidupan),” bunyi penggalan narasi tersebut.
Pernyataan tersebut selaras dengan keadaan yang dihadapi oleh dunia seusai pandemi dua tahun terakhir. Tema yang diusung untuk KTT kali ini pun bertema sama “Recover Together, Recover Stronger” yang bermakna “Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat”.
Narasi serta visual layar panggung lanjut menerangkan mengenai wilayah serta keajaiban alam dan situs budaya indah yang ada di Indonesia. Panggung pun kembali bersinar dan menampilkan nyanyian merdu dan tarian anggun untuk lagu ”Damai” ciptaan Guruh Soekarno Putra.
Pertunjukan terus berlanjut dengan suguhan penampilan beragam kesenian serta tari-tarian dari daerah Indonesia lainnya. Penampilan yang disuguhkan berasal dari unsur budaya seluruh pulau dari penjuru Indonesia. Tidak lupa, unsur modern seperti lagu dengan lirik berbahasa Inggris hingga pembawaan rap juga turut mewarnai panggung hiburan pada malam itu.
Tak heran, Indonesia tuai pujian dari berbagai pihak dalam penyelenggaraan event KTT G20 di Bali. Kehadiran para kepala negara di KTT G20 pada 15-16 November 2022 sendiri tentunya merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia. Apalagi agenda besar ini digelar di tengah pandemi melanda. Semoga dengan ini, dunia dapat bangkit bersama dengan lebih kuat lagi.