Pasar Bungkal Bojonegoro Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 345 Juta

BOJONEGORO, Tugujatim.id – Terbakarnya Pasar Bungkal, Desa Sidobandung, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro menyisakan kerugian yang terbilang cukup besar bagi pedagang dan pengelola pasar. Setidaknya, ada 10 kios yang terbakar dengan kerugian ditaksir sebesar Rp 345 juta.

Kebakaran pasar tradisional ini terjadi pada Rabu (22/06/2022) sekitar pukul 14.00 WIB. Pemadam kebakaran yang melakukan evakuasi telah mengerahkan 6 fire truck dengan 30 personil, serta 2 water suply dari BPBD Bojonegoro. Kemudian api dapat dipadamkan pukul 16.00 WIB.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sebab pasar yang berada di tengah pemukiman warga ini sudah tidak beroperasi di jam tersebut.

Sebelumnya, api yang berasal dari salah satu kios pedagang tersebut dikatakan cepat merambat ke kios yang lain, lantaran material di tempat kejadian yang mudah terbakar.

Sehingga, kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik ink menyebabkan sebanyak 10 kios hangus, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 345.500.000.

“Jumlah keseluruhan kurang lebih Rp. 345.500.000,- (tiga ratus empat puluh lima juta lima ratus ribu rupiah),” tulis Kapolsek Balen, AKP Simoen dalam keterangannya yang diterima Tugu Jatim.

Salah satu pemilik kios, Solikin menyebut, dirinya harus merugi sekitar Rp 50 juta lantaran kiosnya mengalami kerusakan, serta sebagian barang dagannya ludes dimakan api.

“Ini masih bisa diselamatkan sebagian, yang sebagiannya lagi sudah hangus,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Seperti pantauan Tugu Jatim di lapangan, pasca kebakaran tersebut terlihat tumpukan seng bahkan pecahan kaca memenuhi lahan yang berada di tengah Pasar Bungkal itu.

Sementara, barang-barang sisa yang masih bisa diselamatkan tertata di tempat lapang di samping pasar, dan dijaga oleh pemiliknya. Mereka hanya bisa termenung dan pasrah dengan apa yang dialami.

Seperti yang diberitakan, krononologi kebakaran Pasar Bungkal, Desa Sidobandung pertamakali diketahui anak-anak yang bermain di sekitar pasar.

Mengetahui kejadian ini, anak-anak tersebut kemudian melaporkan ke warga sekitar. Kemudian, dengan peralatan seadanya, warga mencoba memadamkan api sebelum petugas Damkar datang di lokasi kejadian.