PASURUAN, Tugujatim.id – Kabupaten Pasuruan dilanda banjir selama 5 hari terakhir hingga tanggul jebol. Diketahui banjir akibat luapan Sungai Rejoso yang melanda wilayah Kabupaten Pasuruan terjadi sejak Jumat malam (08/03/2024).
Sebanyak 3 desa yang masih terendam banjir hingga Senin pagi (11/03/2024). Di Kecamatan Winongan, banjir sempat melanda wilayah Desa Prodo, Bandaran, Lebak, Sruwi, Winongan Lor, Winongan Kidul. Namun, malam hari ini banjir sudah surut.
“Tadi pagi banjir masih merendam Dusun Kebrukan dan Desa Kedawung Kulon setinggi kurang lebih 60 sentimeter airnya,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi pada Senin (13/03/2024).
Sementara di Kecamatan Rejoso, banjir sempat melanda wilayah kecamatan yakni Desa Arjosari, Toyaning, Patuguran, dan Jarangan. Namun pagi hari, genangan air hanya tersisa di wilayah Desa Patuguran dan Jarangan dengan ketinggian air sekitar 20-40 sentimeter. Kemudian di Kecamatan Grati, banjir sempat melanda dua desa yakni Desa Kedawung Kulon dan Kedawung Wetan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi menyatakan, pasca banjir yang melanda beberapa desa di terutama di wilayah Kecamatan Grati dan Winongan yang sudah surut, warga kini harus gotong royong membersihkan sisa material banjir.
“Apalagi endapan lumpurnya terbawa sampai masuk ke rumah mereka,” imbuhnya.

Dia mengatakan, kegiatan gotong royong salah satunya dilakukan di RT 03, RW 03, Dusun Menyarik Krajan, Desa Menyarik, Kecamatan Winongan. Warga bahu-membahu bekerja keras membersihkan rumah mereka dari sisa endapan banjir. Mereka berharap hujan tidak lagi datang.
Imam Suyuti, 27, seorang warga sekitar menaruh harapan agar banjir tahunan ini tidak lagi melanda di wilayah desa mereka. Sebab, mereka ingin menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
“Semoga banjir ini segera reda dan selesai. Karena besok sudah puasa, kami ingin menyambut Ramadan dengan suka cita tanpa mikir banjir lagi,” ungkapnya.
Warga dibantu oleh BPBD Kabupaten Pasuruan dan perwakilan forkopimcam juga bekerja keras untuk membahu memasang sandbag di sepanjang bantaran sungai. Sebab, tanggul di pinggir Sungai Rejoso yang dekat pemukiman mereka jebol.

“Supaya air tidak masuk ke rumah-rumah, maka kami pun bahu membahu membuat sandbag. Kami pasang di pinggiran tanggul jebol,” ungkapnya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pasuruan, jumlah warga yang terdampak banjir hingga Senin (11/03/2024) tercatat mencapai 7.136 jiwa dari total 2402 KK.
Sugeng memastikan, bantuan kedaruratan sudah disalurkan kepada warga yang terdampak banjir. Bantuan yang disalurkan di antaranya supply makanan, minuman, obat-obatan, hingga mendirikan tenda darurat
Tim dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) juga sudah ke lokasi langsung dengan mengerahkan alat berat guna membersihkan sisa-sisa material yang menyumbat jembatan sungai di wilayah Winongan hingga Rejoso.

Sugeng menjelaskan, alat berat dari dinas sumber daya air (SDA) dikerahkan untuk membersihkan sisa material berupa kayu-kayu yang menyumbat aliran sungai.
“Kami berkoordinasi dengan dinas SDA untuk segera membersihkan sumbatan tersebut guna menghindari luapan air yang lebih parah,” jelasnya.
Sugeng menambahkan, BPBD Kabupaten Pasuruan dan dinas sosial telah mendirikan dapur umum sejak kemarin malam untuk menyuplai makanan kepada warga yang terdampak banjir. Selain mengirimkan bantuan kedaruratan, pihaknya juga menyiapkan peralatan untuk warga bisa membersihkan lumpur.
“Termasuk sorokan, alat berat, dan lain-lainnya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: HA
Editor: Dwi Lindawati