Payung Madinah di Alun-alun Kota Pasuruan Bakal Ditambah 4

payung madinah tugu jatim
Ilustrasi proyek payung Madinah di Alun-alun Kota Pasuruan. Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim

PASURUAN, Tugujatim.id Proyek revitalisasi kawasan Alun-alun Kota Pasuruan akan kembali dilanjutkan pada 2023. Tahun ini, Pemkot Pasuruan berencana menambah payung hidrolik “Madinah”.

Rencana awal, Pemkot Pasuruan melalui Dinas Pariwisata dan Olahraga (Dispora) bakal menambah enam unit payung Madinah dengan anggaran sekitar Rp18 miliar. Namun, Wali Kota Pasuruan, Syaifullah Yusuf menyatakan bahwa tahun ini pihaknya hanya merealisasikan penambahan empat unit payung Madinah saja.

Pasalnya, anggaran dua unit payung Madinah yang lain dialihkan untuk biaya pembangunan sejumlah fasilitas dan sarana prasarana penunjang penataan pedagang kaki lima (PKL).

“Jadi yang semula enam payung yang akan dibangun, tapi hanya empat payung akan direalisasikan, dua payung anggarannya direalokasikan untuk pembangunan fasilitas untuk penataan PKL,” ujar Gus Ipul, sapaan akrabnya, pada Kamis (16/3/2023).

Empat payung Madinah tersebut rencananya akan dipasang di sisi kiri dan kanan dari enam payung Madinah yang sudah terpasang. Dua payung dipasang di sisi utara, sementara dua payung lain di pasang di sisi selatan.

Meski begitu, rencana penambahan empat payung Madinah itu masih akan dibicarakan dengan berbagai stakeholder terkait, termasuk DPRD Kota Pasuruan. “Kami berharap forkopimda dan stakeholder terkait dapat segera konsolidasi dan kompak dalam melaksanakan regulasi yang telah disepakati bersama”, ucapnya.

Di sisi lain, Gus Ipul juga akan melakukan penataan parkir di kawasan Alun-alun Kota Pasuruan. Pihaknya akan menyamaratakan tarif parkir dan mengelola jukir di kantong-kantong parkir secara lebih profesional. Pasalnya, beberapa masyarakat mengeluhkan adanya jukir nakal yang meminta uang parkir melebihi tarif.

“Untuk tarif parkir kita sama ratakan sesuai aturan yang ada di perwali,” ungkapnya.

Selain itu, Gus Ipul mengatakan akan terus melakukan penataan PKL di kawasan Alun-alun Kota Pasuruan. Saat ini, ada sekitar 140 PKL yang terdaftar. Jumlah PKL tersebut tidak akan dilakukan penambahan maupun pengurangan.

“Karena PKL yang tidak teratur menjadikan kawasan alun-alun jadi kumuh, dari 140 PKL itu tidak kita usir atau tambah, tapi kita tata,” imbuhnya.

Selain itu, Gus Ipul meminta agar Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Pasuruan Kota agar menegakkan aturan larangan becak motor (bentor) agar tidak masuk ke jalanan Kota Pasuruan. “Bahkan kalau perlu, becak wisata juga yang beroperasi tidak sesuai jalur ada penindakan petugas,” pungkasnya.