TUBAN, Tugujatim.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menargetkan angka kemiskinan di Bumi Wali, sebutan Kabupaten Tuban, turun menjadi 15 persen pada tahun ini. Angka ini tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2021-2026.
Kepala Dinas Sosial, P3A dan PMD Kabupaten Tuban, Eko Juliato mengatakan bahwa prosentase kemiskinan di Kabupaten Tuban pada tahun 2021 adalah 16,31 persen. Di mana angka ini membuat Kabupaten Tuban masuk lima besar daerah termiskin di Jawa Timur. Maka pada tahun ini, ditargetkan turun menjadi 15 persen.
“Ini kan doa kita bersama. Semoga bisa mencapai itu,” harap Eko.
Lanjut Eko, beberapa upaya untuk penanggulangan kemiskinan telah dilakukan Pemkab Tuban, di antaranya verifikasi validasi (verval) data, baik dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun di luar itu. Hal tersebut untuk benar-benar memastikan bantuan sosial tepat sasaran.
“Jadi memang kita ingin menyisir orang miskin yang belum masuk data atau masuk data tapi tidak miskin dengan penonaktifan. Kemudian yang belum dapat kita kolaborasikan dengan Bapedda agar dapat interversi program,” katanya.
Sementara itu, kata dia, Dinsos P3A dan PMD telah menganggarkan sekitar Rp20 miliar lebih untuk penanggulangan kemiskinan. Anggaran itu disalurkan lewat beberapa program yang ada seperti BPNTD, Bansos, dan lainnya.
“Lumayan besar anggarannya selain dari APBD juga dari DBHCHT dan lainnya juga. Lumayan banyak programnya,” pungkasnya.