MALANG, Tugujatim.id – Studi yang dilakukan oleh Universitas Negeri Malang (UM) dan Universiti Malaya menunjukkan bahwa teknologi Mobile Augmented Reality (MAR) dan Game-Based Learning (GBL) memiliki potensi besar dalam meningkatkan kemampuan spasial siswa, terutama dalam memahami konsep bangun ruang dalam geometri.
Penelitian itu dilakukan oleh dosen UM Dr Lathiful Anwar Prof Dr Cholis Sa’dijah dan mahasiswa doktor bimbingannya, Arif Sapta Mandala. Keduanya berkolaborasi dengan Assoc Prof Dr Hutkemri dari Universiti Malaya.
Penelitian ini didanai melalui skema Penelitian Matching Fund dari UM yang bertujuan untuk mendukung inovasi pendidikan berbasis teknologi. Dalam penelitian ini, siswa SMP dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk mengevaluasi efektivitas MAR dan GBL dalam pembelajaran geometri.
Baca Juga: Jumlah Pengguna Meningkat, Separo Lebih Investor Kripto di Indonesia Berusia Kurang dari 30 Tahun
Hasilnya menunjukkan bahwa kombinasi MAR dan GBL, terutama dengan bimbingan langsung dari guru, secara signifikan meningkatkan persepsi spasial dan orientasi siswa.
Meski peningkatan kemampuan rotasi mental masih terbatas, penggunaan MAR dan GBL dalam kurikulum direkomendasikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan sehingga memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep abstrak.
Penelitian ini relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, yang mengedepankan pendidikan inklusif dan berkualitas bagi semua. Integrasi MAR dan GBL dalam pembelajaran matematika membuat pembelajaran lebih menarik dan inklusif, membuka peluang belajar yang setara bagi siswa dengan berbagai gaya belajar.
Selain itu, penelitian ini juga mendukung SDG 9: Inovasi, Infrastruktur, dan Industri, karena mempromosikan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Assoc Prof Dr Hutkemri mengapresiasi yang tinggi atas kolaborasi kedua perguruan tinggi tersebut. Dia sangat antusias dengan hasil penelitian yang akan bermanfaat bagi pengembangan pendidikan matematika di era digital.
Baca Juga: Bawang Merah dan Beras Operasi Pasar Murah Diserbu Warga Kota Mojokerto
Dengan begitu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan model pembelajaran berbasis teknologi yang lebih efektif dan adaptif, khususnya di bidang STEM.
“Penelitian ini sangat bermanfaat untuk pengembangan pendidikan matematika serta mendorong integrasi teknologi inovatif di ruang kelas. Kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi pendidik untuk mengembangkan metode pembelajaran yang relevan di era digital,” ujarnya.
Sebelumnya, Dr Lathiful Anwar sempat melakukan kunjungan ke Universiti Malaya untuk berdiskusi mengenai progres penelitian kolaborasi yang telah dilakukan di Indonesia dan penulisan artikel hasil penelitian.
Sebagai balasan atas kunjungan tersebut, Assoc Prof Dr Hutkemri kemudian datang ke UM untuk melanjutkan diskusi terkait publikasi ilmiah serta membahas potensi kolaborasi penelitian pada 2025.
Kolaborasi antara UM dan Universiti Malaya ini merupakan langkah strategis dalam memajukan pendidikan di Indonesia dan Malaysia untuk mendukung pencapaian SDGs pada 2030. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Feni Yusnia
Editor: Dwi Lindawati