TUBAN, Tugujatim.id – Memasuki masa pancaroba atau peralihan musim kemarau ke penghujan, berpotensi pada angin kencang dan puting beliung yang bakal sering terjadi.
Kejadian seperti angin kencang dengan arah variabel (berubah-rubah), adanya puting beliung, dan hujan lebat tiba-tiba disertai petir merupakan kondisi cuaca yang menggambarkan sudah memasuki masa peralihan.
“Iya memang benar kemaren telah terjadi puting beliung di daerah Tambakboyo (Kabupaten Tuban),” kata Kepala Stamet BMKG Tuban, Zem Irianto Padama, pada Minggu (5/11/2023).
Zem menyampaikan, pada awal November ini, Tuban sudah memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan.
Hal ini ditandai dengan adanya angin variabel yang selalu berubah dengan kecepatan kencang hingga sudah mulai terjadi hujan di beberapa tempat yang sifatnya sporadis atau lokal.
Sehingga, masyarakat perlu tetap menjaga kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, puting beliung, hujan lebat tiba-tiba disertai peti,r dan tanah longsor untuk daerah yang rawan longsor. “Pada saat masa pancaroba dan juga musim hujan nanti, tetap jaga kesehatan dan update terus informasi dari BMKG,” imbaunya.
Perlu diingat bahwa awal musim hujan di Tuban terjadi pada akhir November hingga pertengahan Desember 2023. Untuk puncak hujannya pada Februari 2024.
Sehingga, masyarakat diimbau untuk menghindari berdiri atau berada di bawah bangunan atau gedung tua yang mudah ambruk. Kemudian jangan berada di bawah pohon-pohon yang sudah tua atau lapuk, karena akan mudah roboh bila terkena angin kencang atau puting beliung.
“Potensi hujan disertai petir juga akan lebih sering terjadi pada masa peralihan ini. Sehingga diharapkan segera berlindung di dalam rumah atau bangunan yang kokoh apabila terjadi hujan disertai petir, jangan berada di lapangan atau area terbuka karena takut kesambar petir,” pesannya.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti