JEMBER, Tugujatim.id – Di tengah ancaman gempa megathrust yang berpotensi terjadi di wilayah selatan Pulau Jawa termasuk di Kabupaten Jember, peran media sangat penting sebagai penyalur informasi yang akurat, cepat, dan relevan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 3 Karangkates Malang, Ma’muri menjelaskan, pemberitaan saat ini cenderung mengungkap ancaman dari prediksi suatu bencana seperti gempa megathrust.
“Saya setiap kali berkomunikasi dengan wartawan itu pasti akan selalu saya sampaikan, bahwa mengungkap ancaman itu mungkin hanya sebatas informasi dan dibanyakkan mitigasi,” jelas Ma’muri usai menjadi pemateri Focus Group Discussion Siaga Bencana di Jember pada Rabu (2/10/2024).
Literasi masyarakat yang sebatas membaca judul dari suatu pemberitaan, menjadikan informasi terkait kebencanaan tidak secara menyeluruh dimaknai pembaca. “Kadang masyarakat kita itu belum membaca hanya judul saja, itu yang menjadi kadang informasi malah salah,” tegasnya.
Lanjut Ma’muri, meski terkadang pemberitaan ancaman suatu bencana telah disertai upaya mitigasi pada bagian akhir berita, karena pembaca mayoritas menyoroti judul, alhasil bagian mitigasi jarang memberikan pemahaman yang utuh terhadap pembaca.
“Pertama, hanya menyampaikan informasi terkait potensi ancaman, baru di bawahnya mitigasi, nah itu sebenarnya yang saya sampaikan itu kalau bisa wartawan lebih banyak mengungkapkan edukasinya melalui mitigasi dan ancaman,” jelas Ma’muri.
Selain itu, informasi terjadinya bencana seperti megathrust, Ma’muri menegaskan bahwa, dalam prosesnya hingga pihaknya bisa menjelaskan adanya potensi tsunami, memerlukan beberapa waktu setelah gempa terjadi.
“Karena memang, terkait gempa bumi dan tsunami itu kita waktu untuk merasakan yang kuat itu cukup lama, bahkan sampai ganti generasi, sehingga informasi-informasi itu putus,” papar Ma’muri.
Sehingga, informasi terkait kebencanaan, khususnya melalui media dapat ditonjolkan upaya mitigasinya. Ma’muri menekankan bahwa “faktanya megathrust itu memang ada, tinggal salah satu upaya yang dilakukan sekarang menyamakan persepsi, setelah persepsi kita sama, kita melangkah ke depan untuk mitigasinya dengan peran media yang menyalurkan informasi terkait mitigasi sejak dini,” pungkas Ma’muri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Diki Febrianto
Editor: Darmadi Sasongko