Perempuan Bojonegoro Sulap Daun Kelor jadi ‘Wedang Celup’ bak Minuman Teh

Produk Wedang Celup Daun Kelor milik Anita Wahyu Deviani, perempuan asal Kecamatan Padangan kabupaten Bojonegoro. (Foto : Mila Arinda/ Tugu Jatim)
Produk Wedang Celup Daun Kelor milik Anita Wahyu Deviani, perempuan asal Kecamatan Padangan kabupaten Bojonegoro. (Foto : Mila Arinda/ Tugu Jatim)

BOJONEGORO, Tugujatim.id – Kalau mendengar daun kelor, yang ada di pikiran kita adalah daun ini sering digunakan untuk ritual mengusir mahluk halus. Namun ternyata daun kelor juga dipercaya memiliki khasiat di antaranya mengobati diabetes, nyeri sendi, infeksi bakteri, hingga kanker.

Daun kelor bisa diolah menjadi sayur sebagai teman menyantap nasi putih. Bahkan di Bojonegoro, daun kelor disulap menjadi wedang celup. Seperti yang dibuat oleh Anita Wahyu Deviani, berawal dari rasa ingin taunya mengenai manfaat daun kelor, Anita mulai belajar dari beberapa jurnal penelitian dan berbagai referensi terkait manfaat daun kelor. Hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk membuat wedang celup daun kelor.

“Awal mulanya saya melihat daun kelor, terus ingat kalau daun kelor kata orang tua dulu bisa mengusir roh jahat, nah dari situ saya penasaran. Terus saya baca-baca beberapa referensi buku dan jurnal penelitian, ternyata daun kelor memiliki banyak manfaat dan berkhasiat sebagai obat,” ujar Bu Anita, sapaan akrabnya.

Perempuan asal Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro ini juga telah mendaftarkan izin edar dari Dinas Kesehatan P.IRT untuk memperkuat dan meyakinkan banyak masyarakat bahwa produk yang ia perjual belikan memang layak untuk di konsumsi.

“Alhamdulillah saat ini sudah mendapatkan ijin edar DINKES P.IRT, dan untuk kedepannya saya juga akan mengurus untuk BPOM,” tutur perempuan satu anak itu.

Usaha yang telah digeluti sejak 2020 itu rupanya menarik minat masyarakat. Berawal dari mengunggah ke media sosial dan juga marketplace, kini usaha wedang celupnya sudah dipasarkan hingga luar pulau jawa.

“Untuk saat ini pelanggan saya sudah sampai pulau Natuna Kepulauan Riau. Buat antisipasi bengkaknya ongkir, jadi saya mendaftarkan wedang daun kelor saya ini di shoope, selain untuk mudah di akses banyak masyarakat pastinya juga untuk mendapatkan gratis ongkir,” imbuh ibu rumah tangga itu.

Dalam satu box berisi 12 pcs wedang celup daun kelor tersebut ia bandrol dengan harga Rp 30 ribu. Dalam sehari, Anita mampu memproduksi 30 box wedang daun kelor yang siap untuk di perjualkan belikan.

“Untuk saat ini saya masih mengerjakan packing dan lain-lain secara manual, saya berharap kedepan nya saya bisa membeli alat packing yang otomatis. Sehingga saat ini saya harus lebih semangat lagi untuk membuat usaha saya lebih berkembang dan banyak dikenal masyarakat secara lebih luas,” tutup Anita.