Tugujatim.id – Rangkaian acara Lead The Fest oleh Pemimpin.id sudah memasuki hari kedua. Kali ini menyoroti peran perempuan sebagai seorang pengusaha dan sekaligus ibu rumah tangga. Sejauh ini, perempuan Indonesia masih merasa tidak percaya diri untuk bersaing dengan kaum lelaki dalam bidang karir karena stigma masyarakat.
Namun sebetulnya perempuan bisa hebat dan sukses sebagaimana laki-laki, atau bahkan melampuinya. Optimisme perempuan ini sebagaimana dibicarakan dalam webinar series Lead The Fest dengan tema Leading Through Passion and Balance pada Jumat (13/8/2021).
Acara tersebut menghadirkan tiga narasumber wanita karir yaitu Shinta W. Dhanuwardoyo, CEO Bubu.com, Nurhayati Subakat, founder PT. Paragon Technology and Innovation, dan Shinta W. Kamdani, CEO Sintesa Group.
Dalam pemaparannya, Shinta W. Dhanuwardoyo menjelaskan tentang passion. Menurutnya, passion merupakan sesuatu yang disukai dan disenangi. Cara sederhana untuk mengetahuinya yaitu ketika kita bangun tidur, langsung bersemangat untuk mengerjakan sesuatu dan hal itu berdampak baik bagi kita dan sekitarnya.
Pernyataan tersebut juga berkorelasi dengan apa yang sudah Nurhayati Subakat sampaikan. Bahwa jika kita memiliki nilai (value) berarti sudah memiliki semangat untuk memperjuangkannya.
“ Jika kita sudah mempunyai value yang kuat untuk melakukan sesuatu maka kita pasti sudah mempunyai dasar yang kokoh untuk memperjuangkannya tanpa harus bingung apa yang akan kita perjuangkan,” tutur Nurhayati.
Sementara itu, Shinta W. Kamdani menambahkan cara bagaimana untuk dapat menemukan passion. Untuk menemukan passion, harus mengetahui purpose atau tujuan hidup terlebih dahulu. Tujuan hidup ini akan menjadi dasar penyemangat untuk terus berjuang.
“Passion itu suatu hal yang kita sukai namun juga perlu perjuangan lebih untuk melakukannya, perlu adanya purpose yang besar supaya kita tetap struggle memperjuangkannya,” kata dia.
Selain soal passion, pembahasan yang tidak kalah menariknya adalah perbincangan soal bagaimana perempuan menyeimbangkan urusan pekerjaan (passion) dengan urusan rumah tangga. Masalah ini sering terjadi di masyarakat sehingga banyak terjadi miskomunikasi dalam keluarga.
Menanggapi hal, Nurhayati Subakat menyampaikan bahwa ketika menjadi seorang perempuan yang bekerja atau menjadi pimpinan di suatu perusahaan, maka mereka harus bisa membagi jadwal dan menempatkan waktu yang sesuai. Kapan waktu bekerja dan kapan menjadi seorang ibu di dalam keluarga.
Senada dengan itu, Shinta W. Kamdani juga menilai bahwa pemimpin itu bukan cuma di perusahaan saja apalagi perempuan. Melainkan harus memimpin kegiatan perusahaan dan juga tidak boleh melewatkan kewajibannya di rumah.
Menjadi perempuan bukalah sebuah halangan untuk mengejar mimpi meskipun stigma masyarakat masih menganggap bahwa pemimpin itu harus laki-laki. Perempuan bisa menjadi seorang yang melebihi laki-laki jika mempunyai passion yang kuat dan bisa menyeimbangkan antara kewajiban perusahaan dan kewajiban di rumah.
Untuk ikut merayakan momentum kepemimpinan di Indonesia pemimpin.id melalui Lead The Fest 2021 mengangkat tema “Leading in The New Era”. Hal ini bertujuan mengarusutamakan cara memimpin baru di era digital.
Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai dunia baru yang penuh dengan teknologi dan digitalisasi, serta urgensi untuk beradaptasi, dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya belajar memimpin di era baru.