SURABAYA, Tugujatim.id – Captain River Warrior Indonesia Thara Bening Sandrina menyebut bahwa aksi #StopMakanPlastik yang digelar di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya wujud memperingati Hari Bumi dan lanjutan aksi penolakan penggunaan plastik sekali pakai yang sudah dilakukan sebelumnya secara beruntun di Gresik, Sidoarjo, Malang, dan Mojokerto.
“Jadi, ini dalam rangka memperingati Hari Bumi dan lanjutan dari aksi kami di Gresik, Sidoarjo, dan Malang, yakni Stop Makan Plastik. Kami meminta kepada Pemerintah Jawa Timur untuk segera membuat pelarangan plastik sekali pakai di Jawa Timur,” terang Thara pada Tugu Jatim Kamis sore (22/04/2021).
Selain itu, Thara juga menjelaskan bahwa pihaknya ingin Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur serius untuk menangani sampah plastik sekali pakai yang menghasilkan tingginya mikroplastik sehingga mencemari aliran-aliran sungai, salah satunya Sungai Brantas.
“Kemudian serius menangani masalah sampah, menyediakan pengelolaan sampah yang baik dan merata. Seperti tempat pembuangan sampah (TPS, red) 3R di setiap kelurahan dan transportasi pengangkutan sampah. Terus, ada tempat sampah setiap kelurahan atau desa,” bebernya.
River Warrior Indonesia, Thara menjelaskan, menuntut pemerintah membuat peraturan daerah yang berisi soal regulasi dan pelarangan pemakaian plastik sekali pakai. Thara juga menerangkan temuan beragam kadar mikroplastik di Sungai Brantas.
“Selain itu, meminta pemerintah mendorong pabrik dan industri penghasil sampah plastik, produknya jangan mencemari sungai. Sebab, kami menemukan mikroplastik di aliran Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo. Seafood di Madura itu sudah terkontimasi mikroplastik,” lanjutnya.
Banyak aksi yang sudah Thara jalankan, misalnya mengedukasi di sekolah-sekolah, mengirim surat ke pemerintah, hingga aksi turun ke jalan untuk kampanye #StopMakanPlastik. Pihaknya akan melakukan aksi itu secara konsisten dan intens sampai pemerintah bersedia membuat peraturan regulasi sampah plastik sekali pakai.
“Mungkin selama ini aksi kami mengedukasi di sekolah dan mengirim surat langsung ke pemerintah. Yang paling menyenangkan (sambutan dan respons, red) di Pemerintah Gresik, mereka merespons dan mau menemui kami dan diajak ngobrol, ditanyai, kami menyampaikan temuan itu,” jelasnya.
Captain River Warrior Indonesia itu berharap agar pelarangan penggunaan plastik sekali pakai dapat menurunkan angka pencemaran mikroplastik di Sungai Brantas.
“Harapannya di Jawa Timur ada pelarangan plastik sekali pakai. Karena itu salah satu bentuk pengurangan sampah plastik yang mencemari sungai-sungai. Kami akan terus melakukan aksi sampai pemerintah membuat peraturan dengan tegas,” ujarnya.