BATU, Tugujatim.id – Prestasi atlet Kota Batu tak berhenti di kategori downhill saja, nyatanya petinju putri Kota Batu Cinta Puspita Indrasari Putri juga mendulang kesuksesan di Pekan Pra Popnas 2022 di Samarinda, Kaltim. Bahkan, dia mendapat medali perunggu kelas 48 kilogram.
Barangkali momen petinju putri Kota Batu Cinta Puspita Indrasari Putri ini jadi pengalaman yang berharga saat perdana berlaga di kompetisi tingkat nasional hingga bisa bertemu petinju seniornya. Dalam semifinal, dia bertemu dengan petinju dari Sulawesi Selatan dan berhasil mengalahkannya.
Ketua Pengurus Cabang Pertina Kota Batu Ismail Ngabalin bersyukur atas prestasi membanggakan ini. Meski menurut laki-laki yang juga bapak dari petinju putri Kota Batu Cinta Puspita Indrasari Putri ini, dia dalam kondisi kurang fit.
“Perjuangan dia memang kadang di luar dugaan. Selain kondisinya kurang fit, usianya di bawah petinju lainnya,” kata Ismail.
Ismail juga menjelaskan, rata-rata petinju lawan kelahiran 2005. Sementara Cinta itu lahir pada 2009. Cinta pun masih duduk di kelas 2 SMPN 1 Kota Batu.
Ismail menjelaskan, Cinta mendapatkan panggilan untuk pemusatan latihan Pra Popnas itu mendadak.
“Kondisi kesehatan Cinta drop sebelum berangkat pemusatan latihan di Ngawi. Selama 5 hari pemusatan latihan di Ngawi, karena perubahan cuaca, Cinta sempat sakit pilek dan batuk,” ujarnya.
Setelah lima hari pemusatan latihan, delapan petinju Jatim termasuk Cinta langsung menuju Surabaya, kemudian bertolak ke Samarinda.
“Sebenarnya kondisinya di bawah 50 persen, tapi Cinta tetap ngotot berangkat. Saat semifinal, 10 menit sebelum timbang badan, Cinta pingsan, sebenarnya tidak bisa bertanding. Dia tetap memaksa bertanding,” terang Ismail.
Berkat semangat dan kegigihannya, Cinta melanjutkan pertandingan mesti mata sebelah kirinya terluka terkena pengunci sarung tangan petinju Sulawesi Selatan yang terbuka.
“Kena bola mata hingga darahnya beku. Kami sempat ngamuk ke wasit karena kurang jeli,” ujar Ismail.
Ismail juga mengatakan, perjuangan Cinta di tingkat nasional ini adalah perjuangan pertama.
“Kami baru saja selesai dari porprov, belum ada latihan, apalagi panggilan mendadak, tidak ada persiapan khusus. Tapi bagaimana pun, kami berterima kasih kepada Disdikpora Jatim yang telah memberikan kesempatan berharga ini untuk Cinta,” ujarnya.