TUBAN, Tugujatim.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) setempat, memberikan tanggapan terkait tudingan dugaan gerakan pangan murah yang disiyalir tidak tepat sasaran.
Kepala DKP2P Kabupaten Tuban Eko Julianto menuturkan kegiatan tersebut tidak ada kekhususan. Siapa saja boleh membeli produk pangan murah yang digelar di kantor DKP2P sejak Rabu (18/10/2023) sampai Kamis (19/10/2023).
“Untuk masyarakat umum. Siapa pun boleh beli,” kata Eko, sapaan akrabnya.
Eks Kadinsos P3A dan PMD Kabupaten Tuban ini menyampaikan, operasi pasar ini dalam rangka memperingati hari pangan sedunia. Harapannya dengan kegiatan ini bisa menjaga stabilitas pasokan pangan dan stok harga.
“Di bawah harga pasar. Contoh beras medium dijual Rp10.200, harga pasar Rp13.000. Untuk yang dijual beras, bawang merah, bawang putih, telur, gula, minyak goreng, dan produk olahan ikan,” ucapnya.
Dia menjelaskan, barang dijual di gerakan pangan murah ini lanjutan dari kegiatan yang ada di Desa Gemulung, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.
Dia mengatakan, ada komoditas barang yang tidak terjual. Sebelumnya pihaknya telah mendatangkan produsen berupa bawang merah dan putih masing-masing dua kuintal. Namun, yang terjual hanya satu kuintal.
“Kalau kami kembalikan ke produsen, kasihan barangnya sudah didatangkan. Sehingga inisiatif teman-teman kami jual. Mumpung masyarakat lagi butuh juga. Sekalian kami tambah beras satu ton,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengumumkan informasi ini di website Diskominfo Tuban dan juga media sosial Pemkab Tuban. Operasi ini berlaku untuk umum. Tidak ada pembatasan, siapa saja boleh membeli.
“Ini kan tidak menerima beras cuma-cuma, kan tidak. Hanya saja, harganya lebih miring. Selisih dengan harga pasar,” ucapnya.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati