SURABAYA, Tugujatim.id – PPIH Embarkasi Surabaya menyita sejumlah barang bawaan calon jamaah haji (CJH). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melakukan ini karena CJH tidak diperbolehkan membawanya menurut aturan penerbangan internasional.
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Husnul Maram memastikan barang-barang bawaan yang tidak diperbolehkan dalam penerbangan internasional sebenarnya sudah disosialisasikan kepada CJH.
“Tapi, sampai hari ketiga pemberangkatan masih saja ada jamaah membawa barang-barang yang tidak diperbolehkan itu,” ujar Husnul, Rabu (08/06/2022).
Terhitung sejak pemberangkatan kelompok terbang (kloter) 1 hingga 3, PPIH Embarkasi Surabaya paling banyak menyita alat pengisi daya atau power bank yang dibawa CJH.
Dia menjelaskan, sebanyak 11 koper milik jamaah kloter 1 yang terdeteksi Sinar X karena membawa barang-barang yang dilarang.
“Di antaranya, ditemukan 0 powerbank,” ucap dia.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur itu menyampaikan salah satu koper milik calon haji asal kloter 1 yang diamankan ditemukan berisi beras sebanyak lima liter.
“Membawa powerbank dilarang dalam penerbangan internasional karena tergolong mudah meledak. Kami juga mengimbau jamaah tidak perlu membawa beras karena selama berada di Tanah Suci sudah dijamin makanannya,” tuturnya.
Saat pemeriksaan barang bawaan CJH kloter 3, pada Minggu (05/06/2022), PPIH Embarkasi Surabaya kembali menemukan koper berisi powerbank.
“Jamaah kloter 3, paling banyak kami menyita rokok. Ada sebanyak 10 bungkus rokok yang diamankan,” tutur Husnul.
Dia menjelaskan, sebanyak 10 bungkus rokok itu terpaksa harus dibongkar dari dalam koper karena melebihi batas maksimal yang diperbolehkan aturan penerbangan internasional.
“Batas maksimal yang diperbolehkan dalam penerbangan internasional hanya sebanyak 200 batang rokok atau 2 slop saja,” ujarnya.
Dia melanjutkan, barang yang sama sekali tidak boleh masuk ke Arab Saudi yaitu obat-obatan yang tidak jelas komposisinya. Sedangkan obat-obatan dan multivitamin yang merek-nya terdaftar di BPOM masih bisa masuk selama dalam jumlah wajar, yaitu sebatas dua atau tiga strip saja.
“Kalau membawa lebih dari 50 strip obat-obatan, ini mau ibadah atau jualan?” tuturnya.
Berdasarkan data dari Kemenag Jatim untuk Embarkasi Surabaya tahun ini, ada 16.967 jamaah haji yang dilayani dan terbagi dalam 38 kloter. Rinciannya, dari Jawa Timur sebanyak 16.087 orang, Provinsi Bali 318 orang, Provinsi Nusa Tenggara Timur 291 orang, Palembang 119 orang, serta petugas kloter 152 orang.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim