TUBAN, Tugujatim.id – Megaproyek Jembatan Glendeng di Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kini pengerjaannya sudah mencapai 34 persen. Saat ini, pekerjaan yang dilakukan di antaranya pembuatan penyangga sementara, pembangunan sheetpile (penahan tanah), dan pembuatan pondasi jembatan berupa borepile.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR-PRKP Kabupaten Tuban, Basdi mengungkapkan, selama proses pengerjaan konstruksi utama, Jembatan Glendeng diangkat dan ditopang penyangga sementara berupa kerangka baja.
“Nantinya Jembatan Glendeng akan berdiri di atas bangunan portal berupa beton. Adapun pondasi bangunan portal jembatan berupa bore pile atau tiang penyangga berdiameter 1 meter sebanyak 18 titik dengan kedalaman 44 meter,” kata Basdi.
Selain itu, konstruksi jembatan juga akan ditopang borepile berdiameter 60 sentimeter sebanyak 10 titik dengan kedalaman 46 meter. Pemilihan borepile sebagai penyangga pondasi jembatan dengan alasan meminimalkan kerusakan akibat getaran sekaligus menjaga bangunan sekitar dan bangunan jembatan lama.
“Pondasi borepile banyak digunakan pada konstruksi bangunan yang berlokasi di kawasan padat penduduk karena dianggap efektif dan tidak menyebabkan pergerakan tanah yang besar,” terangnya
Sedangkan untuk pembangunan Jembatan Glendeng di Desa Simo menelan anggaran mencapai Rp20,815 miliar. Kontrak pengerjaan dimulai 25 Juli 2023-21 Desember 2023.
Adapun total panjang sheetpile yang akan dibangun mencapai 84,8 meter untuk menahan tanah tidak longsor mengingat debit Sungai Bengawan Solo sering meluap. “Terutama saat musim hujan, debit air Bengawan Solo sering meluap dan berpotensi menyebabkan longsor. Untuk itu kami antisipasi dengan pembuatan sheetpile,” ujarnya.
Tak lupa dia juga meminta dukungan masyarakat agar proyek Jembatan Glendeng berjalan lancar, tidak ada kendala, dan selesai tepat waktu. Masyarakat diimbau agar bersabar menanti pengerjaan Jembatan Glendeng.
“Banyaknya elemen yang harus dibangun memerlukan detail dan waktu pengerjaan tidak sebentar, sehingga Jembatan Glendeng memiliki kualitas yang baik dan dapat dimanfaatkan warga dengan aman serta nyaman,” ucapnya.
Sebelumnya, jembatan yang menghubungkan antar kabupaten ini, sebelumnya memgalami kerusakan di tembok penahan sisi utara pada November 2020.
Kemudian diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Tuban pada pertengahan 2021 dengan anggaran Rp4,17 miliar. Namun, jembatan yang membentang di atas sungai terpanjang di Pulau Jawa itu kembali rusak di awal 2022. Setelah itu, akses kendaraan selain roda dua ditutup untuk sementara.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti