Bulan Ramadhan, Ada Buka Puasa dan Sahur Gratis di Masjid Sunan Ampel Surabaya

Sahur gratis.
Sujai, seksi divisi pengembangan pengurus Makam Sunan Ampel Surabaya. (Foto: Izzatun Najibah/ Tugu Jatim)

SURABAYA, Tugujatim.id Saat bulan Ramadhan, berburu takjil, buka puasa, dan sahur gratis menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu bagi sebagian kalangan masyarakat. Terutama bagi anak kos maupun para pendatang.

Salah satu kawasan di Surabaya yang menyediakan buka puasa dan sahur gratis ada di kompleks Masjid Agung Sunan Ampel. Masuk dalam satu area wisata makam Sunan Ampel, hampir setiap hari nyaris tidak ada henti-hentinya lalu lalang peziarah yang datang dari berbagai daerah.

“Kami selama Ramadhan, selalu ada buka puasa dan sahur gratis. Dibagikan saat setelah pengajian menjelang Magrib dan sebelum waktu sahur. Ada takjil, nasi kotak, nasi bungkus, sama minuman,” kata Seksi Divisi Pengembangan Pengurus Makam Sunan Ampel Sujai pada Rabu (15/03/2023).

Meski biasanya pada awal-awal Ramadhan terhitung sepi pengunjung, agenda buka puasa dan sahur gratis selalu digelar setiap hari. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya bisa mencapai ribuan kotak nasi.

“Sehari bisa sampai seribu kotak nasi. Nasinya datang dari mana-mana, ada yang diberi sama donatur sama masyarakat sekitar sini juga selalu menyediakan,” paparnya.

Selain berbuka puasa dan sahur secara gratis, kegiatan yang sering dilakukan oleh para peziarah saat Ramadhan adalah mengikuti salat Tarawih di Masjid Agung Sunan Ampel. Masjid megah yang konon dibangun pada abad ke-14 dan telah masuk dalam cagar budaya.

“Yang bikin orang ikut ke sini ikut Tarawih karena beda. Kami salat Tawarih bisa sampai malam. Karena kadang kami sengaja telat setengah jam untuk menunggu jamaah yang datang dari berbagai daerah,” ujarnya.

Ciri khas salat Tarawih di Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya yakni surat yang dilantunkan menghabiskan satu juz setiap hari. Jadi memakan durasi yang cukup lama, yakni hampir dua jam.

Selain itu, membeludaknya pengunjung yang datang ke Makam Sunan Ampel Surabaya saat Ramadhan umumnya terjadi ketika memasuki malam ganjil atau malam Lailatul Qadar, 10 hari menjelang salat Idul Fitri.

“Kalau awal-awal Ramadhan biasanya sepi. Baru ramai ketika akhir-akhir sebelum Idul Fitri, terutama kalau masuk malam-malam Lailatul Qadar,” ucapnya.

Mengantisipasi keramaian saat malam Lailatul Qadar, pihaknya mengaku akan bekerja sama dengan tim pengamanan dari polsek, satpol PP, linmas, dan babinsa. Sebab, saat malam Lailatul Qadar, wisata makam Sunan Ampel rawan terjadi pencopetan.

“Kami minta bantuan kepada kepolisian terkait jalur gang penghubung pasar ke masjid. Itu kalau banyak peziarah sempit sekali, apalagi di situ rawan copet,” ujarnya.