MALANG, Tugujatim.id – Ratusan kepala desa (kades) dan camat tampak hadir dan memenuhi kursi aula Multikultural Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Sabtu pagi (09/09/2023). Para kades tersebut mengikuti kuliah umum di Unikama bertema “Membangun Kesadaran Hukum dalam Mengelola Pemerintahan Desa di Era Revolusi Industri 4.0” yang digagas oleh Kampus Unikama bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Malang.
Kuliah umum di Unikama tersebut menghadirkan Bupati Malang Drs H. M. Sanusi MM sebagai pembicara utama atau keynote speaker. Selain itu, juga hadir pakar hukum tata negara yang juga seorang akademisi sekaligus praktisi dan pengacara Dr Fachri Bachmid SH MH.
Sebagai pembuka, Wakil Rektor I Unikama Drs Choirul Hudha MSi menyampaikan materi tentang aturan baru bernama Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang juga telah terlaksana di Unikama. Lewat program ini, para perangkat desa maupun masyarakat umum bisa menempuh kuliah dengan lebih cepat, tanpa harus mengambil semua SKS perkuliahan.
“Bapak ibu sekian tahun membina warga oleh pemerintah diakui. Mahasiswa saja yang KKN diakui 4 SKS. Banyak yang bisa diakui sehingga total 144 SKS, total itu bisa mendapat diskon yang cukup banyak,” jelas Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan ini.
Fachri Bachmid selaku narasumber dalam kuliah umum pun menjelaskan beberapa hal terkait pemilu dan pentingnya partisipasi masyarakat dalam berjalannya pemerintahan. Dia juga menyebut bahwa peran kampus sangatlah penting sebagai barometer politik dan laboratorium politik. Sehingga menurutnya, nantinya tidak ada jarak lagi antara pemilu dan civil society.
“Setiap pemilu, kampus selalu memiliki peran penting menghadirkan para calon untuk menjelaskan apa yang akan Anda hadirkan untuk bangsa ini,” tegas Fachri yang pernah tergabung sebagai tim pengacara pasangan Jokowi-Ma’ruf di Pemilu 2019.
Sebagai pakar, Fachri tidak menolak dengan adanya usulan masa jabatan kades yang ditanyakan oleh dosen Unikama lewat sesi tanya jawab.
“Secara konstitusional memang tidak melarang untuk perluasan masa jabatan. Tapi, jangan sampai usulan itu mencelakakan seseorang yang kebetulan didapuk menjadi pemimpin,” jelasnya.
Sebagai pembicara utama dalam kuliah umum di Unikama, Bupati Malang Sanusi menyampaikan bahwa menjadi kepala daerah dan kepala desa memiliki tantangan yang tidak mudah.
“Ada orang kecelakaan, ada orang melahirkan tengah malam, yang digedor kepala desa,” jelasnya.
Sanusi juga menjelaskan jika kondisi pemerintahan di Indonesia tidak kan membaik selama korupsi masih banyak terjadi. Dia mengungkapkan jika saat ini pengawasan terhadap perangkat daerah memang telah cukup ketat.
Namun, Sanusi menyayangkan masih adanya tekanan-tekanan pada kepala desa dari oknum tidak bertanggung jawab.
“Kepala desa juga dikit-dikit ditekan, ada LSM atau wartawan bodrex,” ungkapnya.
Dia pun menjelaskan bahwa Kabupaten Malang menjadi salah satu wilayah terluas kedua di Jawa Timur setelah Banyuwangi. Dengan 2,6 juta penduduk yang mendiami 378 desa dan 12 kelurahan. Kini, 302 desa telah berstatus sebagai desa mandiri dengan 72 desa masuk kategori desa maju.
Di balik perjuangan perangkat desa, ada beberapa desa yang telah berhasil meraih prestasi di kancah nasional maupun tingkat Asia.
“Di Kabupaten Malang, salah satu desanya sudah menjadi desa wisata terbaik, yaitu Desa Pujon Kidul. Alhamdulillah, kemaren Desa Sanankerto menjadi desa BUMDes dan pariwisata terbaik tingkat Asia,” sebutnya.
Selain itu, juga ada prestasi lain dengan terpilihnya kepala Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, sebagai Kepala Desa Perempuan Inspiratif 2022 se-Indonesia.
Sanusi pun berbagi kisah bahwa pembangunan Indonesia memang dimulai dari desa, khususnya pada era Joko Widodo.
“Dulu Pak Jokowi waktu datang ke Malang menjelaskan akan membangun Indonesia dari desa. Salah satunya juga dimulai dari Kabupaten Malang,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unikama Dr Sudi Dul Aji MSi dalam penutup acara kuliah tamu mengucapkan terima kasih atas kehadiran ratusan kepala desa se-Kabupaten Malang dalam kuliah umum di Unikama. Dia menjelaskan bahwa kuliah tamu tersebut merupakan inisiatif Unikama menindaklanjuti instruksi Kemendagri berkaitan dengan peningkatan kapasitas perangkat desa.
“Kuliah umum ini sebenarnya merespons instruksi Kemendagri tentang peningkatan kapasitas camat dan lurah. Dan akhirnya kami fasilitasi baik daring maupun luring. Kami mengembangkan pendidikan dan non-kependidikan,” jelasnya.
Unikama pun memberikan penghargaan pada Sanusi selaku Bupati sebagai Tokoh Inspirasi Pendidikan di Kabupaten Malang.
“Kami melihat 36% APBD kabupaten ini untuk pendidikan. Pak Bupati juga memberikan beasiswa untuk PAUD dan guru BK melalui dinas pendidikan,” ujar Sudi menjelaskan alasan pemberian penghargaan pada bupati Malang dalam kuliah umum di Unikama. (adv)
Writer: Imam A. Hanifah
Editor: Dwi Lindawati