SURABAYA, Tugujatim.id – Musik hujan, aspal jalan di Kota Surabaya rentan rusak. Jika retakan dibiarkan tanpa perbaikan, maka akan membentuk jalan berlubang dan membahayakan pengguna yang melintas. Karena itu, Pemkot Surabaya meminta seluruh warga agar segera melapor jika menemukan jalan rusak di setiap wilayah.
“Jalan Surabaya ini luas. Siapa yang bisa menjaga, ayo warga Surabaya. Kalau ada yang tahu (jalan yang rusak) segera lapor ke bina marga,” kata Wali Kota Eri Cahyadi pada Rabu (01/03/2023).
Eri Cahyadi mengaku pihaknya akan segera menangani atau memperbaiki jalan rusak apabila mendapat laporan dari warga secara cepat.
“Kami bukan Tuhan yang tahu semuanya. Dan pemerintah kota membutuhkan warganya. Kalau kami mendapat informasi, jalan akan ditambal,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) berjanji akan segera memelihara jalan Kota Surabaya. Memasuki musim hujan, DSDABM dapat meperbaiki atau mengaspal jalan berlubang sampai 100 titik lokasi setiap hari. Bahkan, perbaikan tersebut telah menghabiskan 100-200 ton aspal untuk menutup jalan berlubang.
“Karena musim hujan, intensitas penambalan pengaspalan jadi lebih banyak. Normalnya kalau kemarau sehari biasanya cuma 60 ton. Sekarang sampai 120 ton atau dua kali lipat untuk melakukan aspal penambalan jalan ini,” kata Kepala Bidang Jembatan dan Jalan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Adi Gunita.
Meski begitu, Adi Gunita mengatakan, perbaikan jalan berlubang sudah menjadi prioritas bagi DSDABM. Titik lokasi perbaikan jalan didapat berdasarkan data yang dihimpun oleh Satuan Gugus Tugas (Satgas) yang tersebar di beberapa di lokasi ruas jalan. Total ada 5 tim, masing-masing tim beranggotakan 4 orang.
“Kami memiliki tim survei yang terus berkeliling setiap harinya. Mereka menyebar di 5 rayon (wilayah) untuk memantau ruas jalan. Jadi, mereka mencari titik mana saja yang berlubang, kami jadikan satu dengan data jalan berlubang yang dikeluhkan pengguna jalan. Lalu kami petakan mana yang menjadi prioritas untuk segera ditangani,” paparnya.
Selain laporan lapangan, Adi Gunita juga memantau melalui laporan warga melalui media sosial DSDABM atau Call Center 112. Adi Gunita juga mengatakan, kawasan yang paling banyak mengalami jalan rusak yakni Surabaya Barat (Benowo dan Sememi) serta Surabaya Utara (Tambak Sarioso, Gadukan, Kalianak, Gresik, Greges, dan Margomulyo). Rata-rata kawasan tersebut merupakan area pergudangan.