MOJOKERTO, Tugujatim.id – Perekaman identitas elektronik alias e-KTP warga Kabupaten Mojokerto yang masuk data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) masih belum rampung. Berdasarkan keterangan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Mojokerto, total 3.366 jiwa belum rekam e-KTP.
Ribuan penduduk belum rekam e-KTP ini tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Masih dari keterangan yang sama, tercatat 199 jiwa berasal dari Jatirejo, lalu 124 orang berasal dari Gondang, 204 orang berasal dari Pacet, dan 126 berasal dari Trawas. Selain itu, juga 185 orang berasal dari Ngoro, 290 jiwa berasal dari Pungging, 238 orang dari Kutorejo, 155 jiwa dari Mojosari, dan 132 orang dari Dlanggu.
Baca Juga: 10 Ide Ruang Tamu Minimalis Bikin Rumah Lebih Longgar: Desain Open Space Jadi Favorit Anak Muda
Kemudian 115 jiwa dari Bangsal, 235 orang dari Puri, disusul 246 jiwa dari Trowulan, 301 orang dari Sooko, 170 orang dari Gedeg, lalu 145 jiwa dari Kemlagi, 267 orang dari Jetis, lalu 96 orang dari Dawarblandong dan 138 jiwa dari Mojoanyar.
“Dari data tersebut, paling banyak berada di Kecamatan Sooko dengan 301 orang, lalu Kecamatan Pungging dengan jumlah 290 dan Kecamatan Jetis itu 267 orang,” beber Kepala Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto Amat Susilo, Jumat (19/01/2024).
Tersebarnya ribuan DP4 yang belum rekam e-KTP ini membuat Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto menggandeng beberapa pihak. Seperti KPU Kabupaten Mojokerto.
“Kami jemput bola juga. Jadi, tetap melakukan perekaman meski Sabtu atau Minggu, termasuk juga hari libur nasional. Karena ada tenggat waktu yang kami kejar,” sambung Amat.
Baca Juga: 10 Model Gaun Anak Tampil Cute dan Gemesin, Desain Simpel hingga Mewah Terbaru 2024
Tenggat waktu yang dikejar oleh Amat maksimal sehari sebelum hari pencoblosan. Artinya, kurang dari sebulan perekaman e-KTP harus rampung seluruhnya.
Amat mengaku yakin target ini dapat tercapai. Meski halangan tetap dijumpai oleh petugas lapangan saat hendak melakukan perekaman.
“Kami sudah membuka layanan bahkan hari libur. Namun, masih banyak yang memilih untuk berlibur. Tapi, kami yakin bisa tuntas semuanya,” ujar Amat.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati