Surabaya – Ruang Intensive Care Unit (ICU) dan ruang isolasi khusus pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit di Surabaya kembali penuh. Meningkatnya penggunaan kamar-kamar khusus tersebut diperkirakan terjadi akibat usai libur panjang beberapa waktu lalu.
Berdasar data di laman http://infocovid19.jatimprov.go.id, pasien positif COVID-19 di Jawa Timur, saat ini bertambah 400 orang. Di mana total kasus konfirmasi COVID-19 per tanggal 30 November siang mencapai 61.883 kasus.
Kenaikan kasus tersebut akhirnya berimbas pada rumah sakit rujukan di Surabaya yang kembali mengalami peningkatan pasien. Bahkan, fakta di lapangan menunjukkan, jika ruang isolasi hingga ruang ICU untuk pasien COVID-19 mulai penuh.
Baca Juga: Jokowi Singgung Jawa Tengah dan DKI Jakarta Terkait Meningkatnya Kasus COVID-19
Salah satunya yakni di Rumah Sakit Husada Utama (RSHU) Surabaya. Direktur RSHU dr Didi Dewanto SpOG mengatakan, sebanyak 14 tempat tidur di ruang ICU sudah penuh.
“Saat ini ruang ICU dengan ventilator untuk kasus berat sudah penuh. Kalau ruang isolasi masih ada yang kosong saat ini. Pasien COVID-19 yang dirawat ada 75 orang, 20 persen berat, 40 persen sedang, dan sisanya 40 persen ringan,” kata dr Didi, seperti dilansir Basra, partner Tugu Jatim, Senin (30/11).
Sementara di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya, dr Alfian Nur Rosyid SpP mengungkapkan, jika ruangan untuk pasien COVID-19 yang berada di gedung Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) juga sudah penuh.
Bahkan, hingga hari ini (30/11) masih terdapat pasien COVID-19 yang berada di IGD.
“ICU penuh, ruang isolasi biasa juga sama penuhnya. Ada sekitar 30-40 tempat tidur. Di IGD ada dua pasien tidak bisa masuk kamar karena ruangan penuh,” ungkap Juru Bicara Satgas Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) ini.
Baca Juga: Ruang Isolasi Corona di RSSA Kota Malang Penuh, Banyak Tampung Pasien Luar Daerah
Alfian menuturkan, terjadinya lonjakan kasus COVID-19 ini akibat dampak libur panjang dan masyarakat yang mulai tidak disiplin protokol kesehatan.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar kembali menerapkan kebiasaan baru di masa pandemi ini.
“Pandemi COVID-19 belum berakhir. Acuh, jenuh dan kendor terhadap protokol dapat berdampak tertular virus corona. Pakai masker, hindari kerumuman, jaga jarak, rajin cuci tangan adalah upaya sederhana agar tak tertular penyakit. Masyarakat adalah garda terdepan dalam upaya pencegahan tertular atau menulari COVID-19,” imbaunya. (Amm/Basra/gg)
Sumber Artikel: Berita Anak Surabaya (Basra)
Comments 1