SURABAYA, Tugujatim.id – Seorang pria di Surabaya berinisial ASA, 68, bacok adik kandung dan keponakannya sendiri karena merasa sakit hati usai diejek pengangguran dan penyakitan. Kejadian pembacokan yang dilakukan ASA kepada SH, 62; dan CKT, 34, tersebut terjadi pada Kamis malam (14/11/2024) di sebuah rumah kontrakan yang digunakan untuk jualan mangga, tepatnya di Jalan Putat Intah Tengah 1 No 8, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.
Sebelumnya, pemicu pembacokan tersangka kepada korban ditengarai oleh perebutan harta warisan. Tidak hanya itu, ASA juga mengaku sakit hati karena diejek pengangguran dan penyakitan oleh korban SH.
Baca Juga: Sebelum Didistribusikan ke TPS, Intip Kesiapan Logistik Pilkada Serentak 2024 di Tuban
“Pelaku sakit hati karena sering diejek oleh korban dengan kata-kata pengangguran dan penyakitan,” kata Kapolsek Sukomanunggal Kompol Zainur Rofik, Sabtu (16/11/2024).
Selain itu, tersangka juga mengaku jika dilarang oleh korban untuk tinggal di rumah warisan orang tua.
“Karena ini rumah sudah jadi milik korban,” imbuhnya.
Karena merasa dihina usai diejek dan diusir, tersangka lantas mengambil pisau dapur yang sudah dipersiapkan. Lalu, tersangka bacok adik kandungnya berkali-kali. Tidak hanya korban, anak SH pun turut menjadi sasaran amukan ASA karena merasa ikut campur.
Baca Juga: Bangkitkan Potensi Desa, UM dan UiTM Malaysia Berangkatkan Puluhan Mahasiswa SSL di Malang
Kedua korban tidak berdaya. Polisi menemukan darah berceceran di segala sudut rumah, mulai dari teras depan, sandal korban, hiasan rumah, di lantai, dinding, hingga darah yang menempel di bekas patahan kursi.
“Kami menemukan tas pelaku yang berisi pisau di lemari kamar,” ucap Zainur.
Kedua korban yang dipenuhi luka sayatan pisau sempat dilarikan di Rumah Sakit Mayapada namun nyawanya tidak tertolong. ASA pun diancam pasal berlapis, Pasal 340 dan 338 tentang tindak pidana pembunuhan dengan kurungan paling lama seumur hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati