MALANG, Tugujatim.id – Chief Excecutive Officer (CEO) PT Paragon Technology and Innovation, Salman Subakat menyampaikan jika pada masa kontemporer seperti sekarang ini, menjalankan bisnis atau perusahaan tidak akan mungkin dilakukan seorang diri. Sebab, menurutnya, pengembangkan perusahaan tetap membutuhkan bantuan orang lain.
Tips bisnis tersebut ia sampaikan dalam gelaran acara ‘Bincang Soicopreneur’ bertajuk “Peran Sociopreneur dan Inovasi Bisnis dalam Membangkitkan Ekonomi di Era Pandemi” yang digelar secara virtual, Senin (15/2/2021). Acara itu sendiri digelar oleh Tugu Media Group (Tugumalang.id dan Tugujatim.id) bersama PT Paragon Technology and Innovation dan diikuti oleh ratusan peserta.
Ia mencontohkan bahwa perusahaan sekarang tidak akan memiliki satu founder atau single founder. Melainkan bisa dari tiga atau empat orang founder (pendiri, red). Salman Subakat yang juga lebih dikenal sebagai CEO Wardah tersebut bahwa satu orang tidak ditemukan orang pintar, kreatif, dan pekerja keras sekaligus.
“Sekarang gak mungkin ada ‘single founder’, ada yang bertiga atau berempat. Ada yang bilang gabungan dari orang pinter, kreatif dan bekerja keras. Jadi harus bareng. Katanya yang paling banyak sukses itu pernah kerja bareng,” terang Salman Subakat pada acara yang digelar virtual melalui Zoom Meeting tersebut.
Sebagai informasi, acara ‘Bincang Sociopreneur’ itu digelar dalam Rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Tugu Malang ID. Di mana Tugu Media Group (Tugumalang.id dan Tugujatim.id) berkolaborasi bersama PT Paragon Technology and Innovation.
Acara ini juga menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, yakni CEO Paragon Technology & Innovation, Salman Subakat serta Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Dr Aqua Dwipayana. Sedangkan untuk moderator dinakhodai oleh wartawan senior sekaligus Pemimpin Redaksi Tugu Jatim ID, yaitu Nurcholis MA Basyari.
Salman Subakat juga menjelaskan bahwa dalam menjalankan bisnis memang perlu ‘endurance’ atau tenaga yang tinggi, kalau dijalankan sendirian atau ‘single founder’ pasti tidak akan kuat mengingat keterbatasan energi yang dimiliki perorangan. Salman mengatakan bahwa lebih baik menjalankan bisnis secara kolektif.
“Punya proyek dan punya bisnis bareng. Karena bisnis perlu endurance (daya tahan, red) yang tinggi, apa-apa harus sendiri, kalau endurance tidak tinggi bisa kecapaian. Sebaiknya rame-rame, kita harus belajar di Indonesia kan ‘chinnese culture’ jarang, mereka bisnis sendiri,” lanjutnya.
Dalam pemaparannya, Salman Subakat juga memberikan deskripsi mengenai kesukaan investor dalam melihat sosok ‘founder’ perusahaan yang dijalankan bersama, namun amat kompak. Salman berkata bahwa situasi itu amat sulit, menjalankan usaha dengan tiga sampai empat ‘founder’ memang tidak mudah, namun bisa sudah berjalan hasilnya bakal memuaskan.
“Mulai sekarang rata-rata investor juga seneng lihat, perusahaan yang ‘founder’ tidak cuma satu tapi kompak. Itu ‘trends’ yang agak sulit dihindari, karena bisnis makin kompleks dan tantang makin tinggi kalau sendiri tidak kuat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, PT Paragon Technology and Innovation merupakan salah satu perusahaan manufaktur kosmetik nasional terbesar di Indonesia dan pemegang beberapa merek-merek unggulan seperti Wardah, Make Over, Emina, IX dan Putri. (Rangga Aji/gg)