SURABAYA, Tugujatim.id – Modus kejahatan dengan menyamar menjadi suporter tim sepak bola yang disebut Sartok kian marak, termasuk menyamar menjadi suporter Persebaya. Hal inilah yang membuat Bonek Writer Forum menggelar diskusi dengan stakeholder dan perwakilan suporter Surabaya pada Selasa (31/5/2022).
Diskusi yang dilakukan secara online tersebut menyikapi pelaku kejahatan dengan nama lain Sartok (Perampasan dan Kekerasan). Kejahatan ini sudah membuat salah satu suporter terbesar Indonesia yaitu Bonek Mania menjadi gerah. Pasalnya, pelaku menggunakan atribut Persebaya atau Bonek di setiap Match Persebaya baik di Surabaya maupun di luar Surabaya.
Hal tersebut disampaikan anggota Bonek Writer Forum (BWF), Iwan Iwe. Dia mengajak stakeholder seperti kepolisian dan perwakilan Bonek untuk mencari solusi atas permasalahan yang menimpa nama besar Bonek.
“Acara ini adalah acara rutin yang kami lakukan sebagai Komunitas Bonek yang gemar menulis tentang sejarah Persebaya maupun Bonek. Kebetulan ini Persebaya usai menjamu Persis Solo dalam rangka laga persahabatan di Gelora Bung Tomo, kami juga mendengar ada beberapa insiden yang mencemarkan laga tersebut. Salah satunya Sartok,” katanya ketika diwawancarai melalui telepon, Rabu (1/5/2022).
Menurutnya, nama besar Bonek yang sudah mulai membaik dan mengubah stigma yang semula buruk menjadi lebih baik, harus dipertahankan. Jangan sampai ada kalangan-kalangan yang memanfaatkan nama besar Bonek untuk melakukan aksi yang tidak terpuji.
“Kami di sini menjadikan diri kami sebagai masyarakat yang setuju dan sangat bangga dengan berubahnya stigma Bonek. Yang semula hanya bermodalkan nekat menjadi bermodal dan nekat. Maka dari itu, kami membuat diskusi ini agar masyarakat tahu kalau Bonek tetap di jalur yang benar,” ungkapnya.
Sementara itu diskusi tersebut dihadiri perwakilan manajemen Persebaya dan koordinator tribun serta kepolisian.
Alex Tualeka, perwakilan manajemen Persebaya untuk suporter, menjelaskan bahwa dirinya merasa harus menjaga nama besar Bonek sebab sekarang sudah mulai berubah.
“Jangan beri ruang untuk pelaku kejahatan yang mencoreng nama Bonek. Siapapun dia meskipun dia berdasi sekalipun kalo merugikan Bonek dengan perilaku kriminalnya kita harus berantas dan perangi. Mereka bukan Bonek. Mereka hanya memakai baju Bonek dan atribut Bonek untuk melakukan aksi kejahatannya,” tegas Alex ketika diundang menjadi pembicara dalam diskusi yang diadakan Bonek Writer Forum kemarin.
Selain itu, Cak Cong, koordinator tribun utara atau Green Nord, mengatakan bahwa Sartok adalah musuh berssma dan harus diberantas.
“Sartok adalah sebuah tindakan kriminal dengan modus seperti begal. Kami sendiri dari bonek maupun masyarakat menjadikan mereka musuh bersama yang harus dibasmi. Meraka datang bukan untuk mendukung sebuh tim sepak bola, melainkan bekerja untuk melakukan tindakan kekerasan dengan merampas bahkan memukul korban,” jelasnya kepada Tugujatim.id, Rabu (1/5/2022).
Cak Cong menambahkan, dirinya masih akan berkorrdinasi dengan stakeholder seperti kepolisian serta pemerintah kota atas permasalahan tersebut.
“Bahkan kami akan berkoordinasi dengan masyarakat Pakal dan Benowo untuk sama-sama memerangi pelaku kejahatan Sartok ini, kami sudah ada rencana untuk itu,” tutupnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim