MALANG, Tugujatim.id – Tim Basarnas Surabaya dan BPBD Kota Malang berhasil menemukan satu anak yang hanyut di Sungai Brantas wilayah Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.
Korban berinisial RSP (10) ditemukan pada Rabu (21/6/2023), sekitar pukul 07.30 WIB.
Kepala SAR Surabaya, Muhammad Hariyadi mengatakan, korban ditemukan sekitar 12,2 Km dari lokasi kejadian terseretnya dua korban hanyut. Korban ditemukan di kawasan Waduk Bloboh, Kepanjen, Kabupaten Malang.
“Jenazah korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) guna proses lebih lanjut oleh pihak berwenang sebelum diserahkan kepada keluarga,” ujar Hariyadi, pada Rabu (21/6/2023).
Tim gabungan SAR kini masih perlu mencari korban terakhir yakni RSW (11) yang hingga hari ketiga ini belum ditemukan.
Untuk bisa menemukan korban, Tim SAR saat ini telah mengerahkan sebanyak tiga tim Search and Rescue Unit (SRU) air untuk melakukan penyisiran di sepanjang DAS Brantas yang melintasi wilayah Malang.
Tim SRU pertama, nantinya akan melakukan penyisiran dengan teknik tubing dari lokasi kejadian menuju Jembatan Kendalpayak dengan jarak tempuh kurang lebih 3,4 km.
Lalu, tim SRU kedua dan ketiga melakukan penyisiran dengan perahu rafting dari Jembatan Kendalpayak menuju ke Waduk Blobo dengan jarak tempuh kurang lebih 9,4 km.
“Tim akan gunakan perahu rafting, sebab kondisi Sungai Brantas yang dangkal, banyak batuan dan jeram. Jadi tidak mungkin menggunakan perahu karet dengan mesin motor tempel,” jelasnya.
Sementara tim darat akan membantu menyebarluaskan informasi hanyutnya korban kepada warga yang beraktivitas di sekitar sungai. “Tim ini akan menyebarluaskan informasi tentang anak hanyut. Harapannya warga yang melihat korban bisa melaporkan kepada petugas SAR dan segera dilaksanakan evakuasi,” tandasnya.
Sebelumnya, dua anak hanyut di Sungai Brantas. Mereka berinisial RPW (10) dan RSW (11).
Kejadian hanyutnya dua anak tersebut bermula saat delapan anak pergi ke wilayah sungai untuk bermain sepulang sekolah, pada Senin (19/6/2023) lalu.
Dari delapan anak tersebut, enam anak memutuskan untuk masuk ke dalam sungai untuk bermain air.
Tak lama kemudian, dua di antaranya tiba-tiba terseret arus sungai. Nahas, dua anak tak bisa diselamatkan oleh teman-temannya.
Seluruh temannya yang selamat melihat persis kedua anak tersebut hanyut secara cepat terbawa aliran sungai yang saat itu diketahui memang cukup deras.