SURABAYA, Tugujatim.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta melaporkan satu warga Bantul meninggal dunia akibat gempa bumi yang berada di selatan Kabupaten Bantul, Jumat malam (30/06/2023).
Satu korban warga Bantuk meninggal dunia tersebut atas nama Sudirah, 67, warga Wonodoro, RT 01, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.
“Meninggal karena kaget terkena serangan jantung saat gempa bumi,” dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman resmi BPBD Yogyakarta pada Sabtu dini hari (01/06/2023).
Baca Juga: Gempa Bumi Bantul Magnitudo 6,4 Mengguncang, Getaran hingga Surabaya dan Sidoarjo
Sementara itu, akibat dari peristiwa tersebut korban lainnya yang mengalami luka-luka saat ini terhimpun yakni lima warga Kabupaten Bantul, tiga warga Kabupaten Gunungkidul, dan tiga warga dari Kabupaten Sleman.
Kemudian, dampak lain juga terjadi pada kerusakan puluhan bangunan di beberapa daerah.
“Rata-rata yang terdampak adalah kerusakan melorotnya atap rumah, genteng, serta retak-retak dan ambrol tembok karena konstruksinya. Meski gempanya cukup besar, 6,4 untuk saat ini kerusakan yang terjadi berupa kerusakan bangunan,” kata Tim Gerak Cepat BPBD DIY Endro Sambodo dalam keterangannya.
BPBD Yogyakarta mencatat, kerusakan bangunan di Kabupaten Gunungkidul berupa rumah sebanyak 28 unit dan Kabupaten Bantul sebanyak tiga unit.
Baca Juga: Breaking News! Guncangan Gempa Bantul Magnitudo 6,4 Terasa hingga Malang
Hingga pukul 20.40 WIB, monitoring BMKG menunjukkan adanya lima kali gempa susulan dengan kekuatan M4,5.
Diberitakan sebelumnya, gempa dengan kekuatan Magnitudo (M) 6,4 mengguncang area Barat Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Jumat (30/06/2023), sekitar pukul 19.57 WIB, dengan kedalaman sekitar 25 kilometer.
BMKG melaporkan, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami namun getaran terasa hingga beberapa wilayah lain di luar Yogyakarta. Di Jawa Timur sendiri, getaran cukup terasa di Malang, Surabaya, Kediri, Sidoarjo, Pacitan, Nganjuk, Ponorogo, Mojokerto, dan beberapa daerah lainnya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati