KEDIRI, Tugujatim.id – Kesedihan melanda Bambang Sulistyono sekeluarga, warga Jl Krakatau, Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, karena terpapar Covid-19. Dalam empat hari terakhir, Bambang dan keluarganya yang melakukan isolasi mandiri merasa bingung memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Lantaran tidak ada bantuan datang dari sekitarnya. Padahal, dia sudah melaporkan situasi yang mereka hadapi ke Pemerintah Desa Pelem.
Kepada tugujatim.id, Bambang menerangkan bahwa dia melakukan isolasi mandiri setelah rapid test dan swab test. Bambang mengatakan, hasilnya positif Covid-19. Jadi, tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Pare ini memilih untuk menjalani isolasi mandiri. Sedangkan Anita Listyani, istrinya, juga merupakan nakes di RS Amelia.
“Sekeluarga positif, jadi kami isolasi mandiri,” ungkap Bambang saat diwawancarai wartawan via telepon.
Konsekuensinya, Bambang tidak bisa keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan untuk makan. Dia tidak mungkin keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena takut membuat resah warga sekitar. Bambang pun menyampaikan kondisi ini kepada perangkat desa.
“Saya keluar rumah pasti salah. Tapi, saya lapor ke perangkat desa belum ada tindakan apa pun,” imbuhnya.
Dia menceritakan bahwa ada beberapa teman Puskesmas Pare dan rumah sakit yang sempat mengirimkan makanan.
“Maaf ya kemarin ada, ini tadi gak ada. Ya disyukuri mawon (Ya, disyukuri saja),” terang bapak dua anak ini.
Selain itu, Bambang berharap ada kerelaan bantuan dari warga sekitar karena mereka dalam kondisi isolasi mandiri. Melihat kondisi ini, anggota DPRD Kabupaten Kediri Yusuf Aziz mengaku akan mengecek dan berkoordinasi dengan perangkat Desa Pelem.
“Saya akan segera koordinasikan dan mengecek ke lapangan,” kata Yusuf.
Tak hanya itu, anggota dewan dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini menuturkan agar masyarakat saling meningkatkan solidaritas sosial dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku saat pandemi Covid-19 ini. (noe/ln)