BATU, Tugujatim.id – Meski perekonomian mulai bangkit hingga Ramadhan 2022 ini, tapi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu menyebutkan tingkat permintaan kebutuhan bahan pangan di Kota Batu melonjak. Bahkan, konsumsi bahan pangan warga Kota Batu meningkat hingga 10 persen.
Sekretaris DPKP Kota Batu Heru Yulianto mengatakan, kenaikan konsumsi bahan pangan ini sudah diprediksi sejak sebelum Ramadhan. Apalagi kasus aktif Covid-19 juga sudah terjadi melandai.
Heru menjelaskan, ada 5 besar stok bahan pokok yang mengalami kenaikan permintaan. Di antaranya, beras yang diperkirakan kebutuhan konsumsi mencapai 1.750,02 ton. Sementara stoknya masih 1.925,02 ton.
Kedua, sayur mayur dengan ketersediaan stok mencapai 1.221,18 ton dengan rasio kebutuhan sebesar 1.110,16 ton. Lalu untuk stok buah-buahan masih ada 646,12 ton dengan prediksi kebutuhan 587,38 ton.
Keempat, stok kedelai, ketersediaan stok 246,46 ton dengan prediksi kebutuhan 224,05 ton. Kelima, minyak goreng dengan ketersediaan 204,27 ton dengan prediksi kebutuhan 185,70 ton.
Pihaknya pun menjamin ketersediaan bahan pangan, terutama di 15 bahan pokok, masih dalam taraf aman. Seperti jagung, gula, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, dan ayam, susu, hingga telur ayam.
”Saat ini ketersediaan stok yang masih sedikit ada pada bawang putih. Stoknya ada 37,08 ton; sementara prediksi kebutuhan 33,91 ton,” ungkap Heru pada Senin (18/04/2022).
Menurut Heru, volume ketersediaan sejumlah bahan pokok pangan ini dihimpun dari survei pasar yang dilakukan numerator pangan yang melakukan monitoring ketersediaan pangan secara berkala dua hari selama sepekan.
Meski begitu, mengalami kenaikan hingga 10 persen. DPKP tetap menjamin ketersediaan bahan pangan hingga jelang Lebaran nanti masih aman. Dia mengatakan, tidak akan sampai terjadi kelangkaan stok dengan harga yang meroket untuk konsumsi bahan pangan.
”Dari stok yang kami punya, itu proyeksinya bisa bertahan hingga 3-6 bulan ke depan. Tapi memang kalau untuk saat ini, minyak goreng masih jadi masalah. Itu tidak terjadi hanya di sini saja, itu jadi masalah nasional,” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim