MALANG, Tugujatim.id – Peningkatan strategi wirausaha terus diupayakan Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini. Karena itu, dia mengajak warga Malang Raya, khususnya keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH), untuk meningkatkan kreativitas serta upayanya dalam berwirausaha.
Tri Rismaharini menyampaikan peningkatan strategi ini saat membuka acara sosialisasi kepada Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan “Penguatan Perekonomian Subsisten sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”. Acara ini pun diselenggarakan Kementerian Sosial RI di Pendapa Agung Kabupaten Malang, Sabtu siang (25/06/2022).
Dia juga membeberkan sejumlah kisah sukses warga yang awalnya terpuruk, tapi akhirnya berhasil menjadi orang sukses. Hal itu dia sampaikan di hadapan 1.500 penerima manfaat dari se-Malang Raya.
Salah satu kisah sukses itu berasal dari eks tukang parkir di kawasan Dolly. Dia kehilangan pekerjaan setelah Tri Rismaharini menutup kawasan tersebut pada 2014. Namun, atas kebijakan Risma, para pekerja di Dolly mendapat pelatihan wirausaha agar mereka menjadi mandiri.
“Satu tahun setelahnya, saya berkunjung ke rumahnya. Di depan pintunya ada mobil Pajero. Saya tanya ini mobil siapa, ternyata punya dia,” kata Risma.
Usut punya usut, eks tukang parkir tersebut banting setir menjadi tukang sablon dan berhasil meraup untung hingga ratusan juta rupiah dalam waktu setahun.
Risma mengatakan, untuk menjadi sukses seperti itu tidak bisa hanya mengandalkan modal uang, tapi juga niat dan ilmu. Karena itu, sosialisasi ini dilaksanakan agar para penerima manfaat bisa melek terhadap tren bisnis masa kini.
“Dibutuhkan cara berdagang yang tidak biasa agar menjadi sukses. Ada warga yang berjualan rujak, tapi harganya dia patok Rp25 ribu. Produknya dia high class dan kekinian,” kata Risma.
Dalam kegiatan ini, para penerima manfaat akan mendapatkan Sosialisasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah, Sosialisasi QRIS dan keuangan Inklusif, Pengenalan Tugas dan Fungsi Bank Indonesia dalam Rangka Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif. Dengan adanya sosialisasi ini, Risma berharap warga bisa meningkatkan perekonomian mereka dan mandiri secara finansial.
“Saya berharap mereka tidak lagi menerima bantuan karena hanya akan menerima Rp200 ribu. Tapi kalau mereka usaha, maka kapasitasnya akan jadi lebih besar,” tutup Risma.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim