Film The Equalizer adalah film asal Amerika Serikat bergenre thriller. The Equalizer merupakan film adaptasi dari serial televisi dengan judul yang sama pada tahun 80-an. Film ini juga merupakan film hasi kerjasama Village Roadshow Pictures dengan Sony Pictures Entertainment setelah Saving Silverman pada tahun 2001.
Film berdurasi 131 menit ini disutradarai oleh Antoine Fuqua dengan skenario film yang ditulis oleh Richard Wenk. Proses produksi film dimulai pada bulan Juni 2013 dengan mengambil lokasi di Salisbury, Hamilton, Chelsea, dan Massachusetts (Boston). Film The Equalizer ini diputar pertama kali pada perhelatan Toronto International Film Festival tanggal 7 September 2014. Kemudian film ini dirilis di Amerika Serikat dan seluruh dunia pada tanggal 26 September 2014.
Baca Juga: Mengulik Fenomena Pencurian Kain Kafan di Jombang yang Konon untuk Pesugihan
Film The Equalizer dibintangi oleh Denzel Washington. Selain itu adapula aktor-aktor kenamaan lainnya yang turut berperan dalam film ini, seperti Marton Csokas, Chloë Grace Moretz, David Harbour, Bill Pullman, dan Melissa Leo.
Sinopsis
Film The Equalizer berkisah tentang Robert McCall. Ia merupakan seorang agen pemerintah operasi hitam yang telah pensiun. Kini, ia menjalani kehidupan di Massachusetts (Boston). Kehidupan barunya tidak ada kaitannya sama sekali dengan pekerjaan lamanya yang membutuhkan kekerasan dan pertumpahan darah. Dia sekarang bekerja di toko serba ada (Toserba). Di sana, ia menikmati kehidupan yang ‘normal’. Ia bisa bebas mengobrol dengan pelanggan serta bersikap ramah kepada semua orang.
McCall dalam film The Equalizer ini sangat menikmati kehidupan barunya. Ia berusaha bekerja sebaik mungkin tanpa kesalahan. Ia juga selalu menyapa rekan kerjanya dan sesekali mengeluarkan lelucon ringan. Sepulang kerja, McCall biasanya menghabiskan waktu di sebuah cafe dengan membaca buku. Di cafe tempat dia membaca dan meminum the itu, McCall sering bertemu dengan Teri yang merupakan seorang gadis muda.
Teri bekerja di bawah kendali gangster Rusia dan dipaksa menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK). Tingginya intensitas bertemu membuat keduanya semakin akrab. Mereka saling berbagi dan bercerita tentang apapun, dari yang ringan sampai berat sekalipun. Rutinitas bercerita yang dilakukan oleh McCall dan Teri membuat sebuah fakta baru terungkap. Ternyata Teri sering mendapatkan perlakuan tidak baik dari gangster Rusia tersebut.
Baca Juga: Viral Video Tindak Pelecehan, Pria di Malang Pamer Alat Kelamin di Tempat Umum
Pada film The Equalizer, Teri dikisahkan sering diperlakukan kasar termasuk dipukuli hingga luka-luka. Pengakuan Teri membuat hati kecil McCall berkata jika ia tidak bisa tinggal diam. Ia perlu melakukan sesuatu untuk membela dan melindungi Teri. McCall kemudian melakukan perjalanan ke Moskow, Rusia. Ia akan memberi pelajaran pada gangster Rusia tersebut.
Pada mulanya McCall mencoba memberika sejumlah uang kepada bos Teri. Ia ingin membebaskan Teri dari pekerjaannya, tetapi dengan tegas sang bos menolak tawaran tersebut. McCall yang semakin geram pun memutuskan membunuh gangster Rusia tersebut. Usai membunuh gangster yang melukai Teri, McCall kembali ke Boston. Ia juga mulai berdamai dengan kenyataan bahwa pekerjaan seperti ini adalah panggilan hidupnya. Dia pun memposting iklan di internet, menyebut dirinya ‘The Equalizer’.
Review
The Equalizer mendapat respons yang positif dari penonton maupun kritikus. Film ini mendapat skor 60 persen dari kritikus dan 76 persen dari penonton di Situs Rotten Tomatoes. Lalu film ini mendapat skor 7,2 dari 10 di situs IMDb. Film ini juga menuai beragam ulasan positif dari para kritikus. Sebagian besar dari mereka memuji aspek visual style, acting, soundtrack, dan pengadeganan, tetapi kritik tajam juga disampaikan untuk aspek kekerasan, skrip, dan plot.
Meskipunn demikian, film ini menjadi film yang cukup sukses di ranah box office seluruh dunia. Selama penayangannya, Box Office Mojo mencatat bahwa film ini menghabiskan anggaran produksi sebesar 55 juta dolar Amerika atau Rp 808 miliar. Kemudian pendapatan yang diperoleh sebesar 192,3 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp 2,8 triliun, 90 juta dolar AS di antaranya berasal dari penayangan secara internasional.
Penulis: Sindy Lianawati