LUMAJANG, Tugujatim.id – Sisa-sisa material endapan lahar Gunung Semeru di sejumlah titik aliran lahar di Kabupaten Lumajang seolah jadi destinasi wisata baru bagi warga.
Seperti diketahui, sisa endapan lava mengandung belerang ini, menghasilkan kepulan awan tebal saat bertemu dengan material air hujan. Peristiwa ini terjadi pada Minggu kemarin (6/12/2020).
Uniknya, sebagian warga justru menjadikan hal ini sebagai tontonan. Dengan santai mereka justru asyik menikmati kepulan awan tebal itu dari jarak dekat tanpa alat perlindungan sama sekali.
Also Read

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak, Khofifah Minta Para Saksi Jalani Rapid Test
”Santuy bet, ya. Maklum warga +62,” tulis seorang warganet, di kolom komentar akun Instagram Gunung Pendaki Indonesia.
Terdengar juga dari video, sebuah seruan mungkin dari perekam video memperingatkan agar warga yang tengah asyik menonton dari bibir sungai itu, untuk tetap waspada. ”Bahaya-bahaya, pak,” serunya memperingatkan sembari menunjukkan kepulan awan tebal yang membumbung.
Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, M Khidzir, juga menuturkan hal serupa. Bahwa sisa lahar yang mengendap bahkan menggunung di aliran Besuk Curah Kobokan, seolah menjadi tontonan baru.
Banyak warga dari luar desa, kata Khidzir, juga berbondong-bondong datang melihat sisa-sisa aliran lahar ini. ”Mereka penasaran ingin melihat endapan lahar itu. Ada juga yang pingin lihat truk eskavator dan backhoe yang tertimbun lahar,” ungkapnya.
Baca Juga: Muhammadiyah Desak Jokowi Bentuk Tim Independen untuk Usut Penembakan 6 Laskar FPI
Namun, akibat hal ini, tambah dia, petugas terkait kini sudah menutup kawasan daerah aliran lahar Semeru ini agar tidak ada lagi warga yang mendekat. ”Sudah ditutup akses untuk ke sungai itu,” katanya.
Seperti diketahui, fenomena asap mengepul itu muncul akibat pertemuan material endapan lava Gunung Semeru pada Selasa lalu (1/12/2020), yang masih panas kemudian bertemu material air hujan.
Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Kasbani.
“Itu endapan awan panas guguran yang kondisinya masih panas lalu terkena air. Sehingga terjadi letupan-letupan kecil dan kepulan asap akibat pertemuan material panas dengan air tersebut,” papar dia, pada Senin (7/12/2020).
Baca Juga: Muhammadiyah Desak Pemerintah Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Aparat
Kasbani menerangkan, peristiwa itu terjadi di Sungai Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang, pada sekitar pukul 16.00 WIB.
Sebelum terjadi kepulan asap, kawasan sisa lahar Semeru ini memang tengah diguyur hujan dengan intensitas lebat.
“Awan panas itu bukan dari arah puncak gunung, tapi di aliran lahar di Besuk Kobokan, aliran lahar yang beberapa waktu lalu terdampak,” imbuhnya. (rap/zya/gg)