TUBAN, Tugujatim.id – Nelayan tradisional di wilayah Kota Tuban, meminta disediakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus untuk masyarakat nelayan. Hal tersebut mengingat para nelayan kesulitan mencari BBM bersubsidi jenis solar pada beberapa pekan terakhir.
“Harapannya, ada SPBU khusus nelayan. Sebab, ketika membutuhkan untuk berangkat melaut tidak kesulitan,” ujar Ketua Rukun Nelayan (RN) Kelurahan Sidomulyo, kecamatan setempat, Ahmad Khusnul Abidin saat ditemui awak media.
Khusnul, sapaan akrabnya, mengungkapkan, acap kali nelayan ingin berangkat melaut, pasti ada kendala-kendala, seperti disulitkan dengan regulasi yang dianggapnya meribetkan para nelayan saat membeli solar bersubsidi. Tak hanya itu, jarak SPBU yang dianggap juga kejauhan akan menambah ongkos biaya.
“Mau beli solar aja, harus mengeluarkan biaya yang lumayan. Seperti ongkos pengiriman atau yang lain sebagainya,” ungkapnya.

Ditambah pula dengan langkahnya solar bersubsidi, yang melengkapi kesulitan yang dialami para nelayan tradisional. Hal tersebut telihat di kampung nelayan setempat. Para nelayan lebih memilih sibuk memperbaiki alat tangkap ikannya.
Pemandangan itu bukan berarti menggambarkan mereka memilih tak bekerja karena jaringnya rusak. Namun, solar langka beberapa pekan terakhir yang menjadi penyebab mereka tak melaut.
Tidak hanya nelayan, para sopir truk muatan barang juga mengeluhkan dengan kondisi kelangkaan solar seperti ini. Walaupun ada, mereka harus rela menunggu belasan lamanya. Agar bisa mendapatkannya. Bahkan pula, agar tidak menunggu lama. Mereka memilih beli eceran dengan selisih harga yang lumayan.
Sementara itu, pihak PT Pertamina (Persero) belum menjawab dikonfirmasi terkait persoalan tersebut. Hal ini terlihat ketika Sales Branch Manager (SBM) IV Surabaya, Faris saat dikonfirmasi lewat ponsel.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim